33 Desa Jadi Percontohan
SIDOARJO, Jawa Pos – Kantor Pertanahan Kabupaten Sidoarjo menyelenggarakan deklarasi desa lengkap kemarin (1/10). Kegiatan itu diikuti 33 desa dari sembilan kecamatan se-Sidoarjo. Semua desa tersebut menjadi pilot project atau proyek percontohan percepatan terwujudnya data pertanahan berbasis bidang yang valid dan berkelanjutan.
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Sidoarjo Humaidi menyatakan, deklarasi itu sesuai dengan nota kesepakatan antara gubernur Jatim dan Kakanwil BPN Provinsi Jatim pada 25 September lalu. Targetnya, seluruh bidang tanah terpetakan dan tersertifikasi pada 2024. ”Guna memberikan informasi data pertanahan dan mengurangi terjadinya sengketa,” katanya.
Berdasar data, luas wilayah Sidoarjo mencapai 71.423 hektare. Jika diasumsikan, total ada 871.080 bidang tanah. Yang sudah terpetakan baru 478.836 bidang tanah dan sebagian tersertifikasi.
Humaidi menjelaskan, tahun ini program PTSL mengalami pemotongan anggaran karena ada pengalihan dana untuk penanganan Covid-19. Semula, pihaknya menargetkan sertifikat 57.500 bidang tanah. Kini targetnya menjadi 21.200 bidang tanah.
Pengurangan target penerbitan sertifikat itu membuat pihaknya memprioritaskan kawasan yang bakal mendapatkan program PTSL. Hanya ada 33 desa yang disasar. Mayoritas berada di Desa Barengkrajan, Krian. Total, ada 1.643 bidang tanah.
Humaidi menegaskan, 33 desa lengkap ini menjadi prioritas percepatan data pertanahan. Bila tahun ini ada bidang tanah yang belum disertifikasi, dilanjutkan pada tahun depan. ”Saya pastikan semua bidang tanah di 33 desa sudah terpetakan. Tinggal sebagian sertifikasinya,” ujarnya.