Nekat Tatap Muka, Klaim Hanya Simulasi
LAMONGAN, Jawa Pos – Kegiatan belajar-mengajar (KBM) tatap muka di beberapa sekolah masih berjalan. Padahal, kecamatan tempat sekolah tersebut berada masih berstatus zona merah Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Lamongan Adi Suwito menyatakan bahwa kegiatan tatap muka tersebut hanya simulasi KBM untuk era kenormalan baru. ’’Selama masih ada pandemi, itu hanya simulasi. Bukan proses KBM tatap muka yang sesungguhnya. Saya juga belum mengeluarkan edaran macam-macam. Karena hanya sebagian siswa dan guru yang datang ke sekolah. Sisanya daring. Lalu, bagi siswa yang memiliki keterbatasan alat komunikasi, gurunya yang akan berkunjung ke rumah,’’ ujar Adi kemarin (1/10).
Menurut dia, simulasi KBM itu tetap berlangsung hingga status wilayah sekolah tersebut berubah menjadi zona kuning atau hijau. Sekolah yang diperbolehkan melakukan simulasi juga harus memenuhi kriteria sebagai sekolah tangguh. Di antaranya, menyediakan tempat cuci tangan, alat pengukur suhu, mengatur jarak antarbangku siswa minimal 1,5 meter, dan melakukan disinfeksi ruangan setelah digunakan.
Dia mengklaim lebih dari 80 persen sekolah di bawah naungan dispendik telah berproses menjadi sekolah tangguh. ’’Kalau nanti zonanya sudah beranjak aman, sekolah itu sudah paham bagaimana mengatur keluar dan masuknya siswa,’’ katanya.
Selain bertumpu pada sarana dan prasarana yang mendukung untuk menerapkan protokol kesehatan, Adi juga meminta para guru untuk tangguh. Yakni, memiliki kemampuan untuk menyesuaikan pembelajaran daring, tatap muka, maupun kunjungan ke rumah siswa.