Jadi Juara berkat Re-Dream
SURABAYA, Jawa Pos – Seorang mahasiswi tampak berbincang dengan seorang mahasiwa di lingkungan kampus. ”Mau daftar ke University of Oxford? Keren sih, tapi takutnya ilmunya enggak kepake. Soalnya kan kamu perempuan,” kata mahasiswa tersebut. Mahasiswi itu pun menanggapinya. ”Ya tapi itu impianku dari dulu, orang tuaku mendukung kok,” ujar mahasiswi tersebut.
Dialog itu merupakan cuplikan awal film pendek berjudul Re-Dream yang diunggah di YouTube. Itu adalah karya mahasiswa Universitas Kristen Petra (UK Petra) dari komunitas Champz Production. Film tersebut menyampaikan pesan tentang kesetaraan gender yang berlatar kehidupan mahasiswa. Karya itu memenangkan juara I kategori mahasiswa tingkat nasional yang diadakan Gerakan Muda Ono Niha (GEMONI).
Film pendek itu berdurasi 14 menit 54 detik. Aktor utamanya adalah Jessica, seorang mahasiswi yang memiliki banyak prestasi. Dia berkeinginan melanjutkan ke jenjang pascasarjana usai lulus kuliah. Namun, tidak didukung sebagian anggota keluarga dan temantemannya di kampus. Sebab, mereka menganggap Jessica tidak perlu berpendidikan tinggi karena dia adalah perempuan. Yang harusnya hanya mengurus rumah tangga.
Dari situ muncul sebuah pesan agar perempuan setara dengan laki-laki. Khususnya untuk persoalan pendidikan yang dimunculkan dalam film pendek ReDream. ”Sampai sekarang sebagian masyarakat masih menganggap perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi. Maka, pesan ini kami anggap sangat relevan,” ujar sutradara film Re-Dream Johanes.
Para pemain dan kru terdiri atas tujuh mahasiswa UK Petra yang berasal dari berbagai jurusan dan angkatan. Untuk pembuatan, mereka hanya membutuhkan satu hari untuk pengambilan gambar. Serta tujuh hari untuk proses editing. Lantas, mereka kirimkan rekaman video film pendek tersebut untuk sebuah kompetisi. Yakni, Lomba Film Pendek Tingkat Nasional oleh GEMONI.
Tak sia-sia, Champz Production menyabet dua penghargaan sekaligus. Yakni, juara I kategori mahasiswa dan juara II umum yang diumumkan Minggu (20/9) di YouTube Umbu Channel Official. Mereka pun turut bangga meskipun sempat mengalami berbagai kendala. Di antaranya, kesusahan mencari tempat pengambilan gambar.
”Kami akhirnya memutuskan untuk syuting dilakukan di sekitar kampus UK Petra Siwalankerto,” pungkasnya.