Kecantol Membatik dari Menemani Ibu Belajar
Fokus dengan Motif Jombangan
SURABAYA, Jawa Pos - Menyukai menggambar sejak kecil ternyata mengantarkan Ririn Asih Pindari untuk menemukan passion-nya yang lain. Dengan tidak sengaja, perempuan yang mengambil jurusan ekonomi saat kuliah itu kini itu justru sukses dengan menekuni batik. Batik-batik dengan motifnya sendiri itu dinamai batik Jombangan yang kini sering dipakai oleh tokoh-tokoh besar di Surabaya.
Mengenal batik, ternyata dilakukannya dengan tidak sengaja. ”Sebenarnya dulu yang mau belajar batik itu ibu saya. Karena beliau waktu itu berada dalam masa pensiun dan nggak ada kegiatan. Saya cuma menemani. Eh kok ternyata saya juga kecantol,” ceritanya saat dihubungi kemarin (1/10).
Setelah membuat beberapa motif batik, Ririn pun coba ikut pameran batik di Jakarta. Karena masih sangat baru di dunia batik, motif dan batik yang dibuatnya masih jauh dari kata bagus. ”Terus ada teman saya yang sama-sama dari Surabaya itu nyeletuk, Rin batikmu jelek gini kok nggak malu dibawa ke Jakarta,” tirunya.
Ujaran terebut justru membuat perempuan 50 tahun itu ingin membuktikan bahwa dirinya bisa membuat batik yang bagus. Ririn pun kemudian berangkat ke Jogja untuk belajar khusus soal batik. Terutama soal pembuatan batik dengan pewarnaan alam yang bagus.
Tidak lama, lahirlah Batik Sekar Jati miliknya. Fokus dengan konsep batik Jombangan, Ririn ingin lebih mengenalkan kota kelahirannya itu lebih luas. ”Ada batik Jombangan yang saya bikin dengan ikonnya Jombang, Ringin Contong, sekitar empat tahun lalu yang kemudian saya hibahkan ke Dekranasda Jombang untuk dipakai seragam,” terangnya.
Tidak hanya membuat batik dengan ciri khasnya, ibu dua anak itu juga sering mengikuti pameran untuk terus mengenalkan batiknya. Sampai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pun kini mengenal batiknya. Itu hanya salah satu tokoh yang kini kerap memakai batik buatannya.
Batik kini pun menjadi belahan jiwanya. Dia juga mengaku bahwa gaya berpakaiannya terpengaruh banyak dengan batik. ”Dulu saya itu tomboi. Selalu pakai jeans dan kaus. Tapi, setelah mengenal batik, kalau untuk acara-acara, pasti saya pakai batik. Apa pun itu,” ujarnya. Sebab, dia tidak membuat batik dengan konsep yang formal dan juga tua. Dia lebih menyukai batik dengan warna soft hasil alam dengan potongan yang kekinian juga.