Suka Kolaborasi dengan Mahasiswa
SURABAYA, Jawa Pos – ’’Amati, tiru, dan modifikasi. Itu metode saya untuk berkarya,” ujar Sri Mulyani saat ditemui di kediamannya di Jalan Putat Jaya Punden. Dirinya merupakan seorang penggiat UMKM di bidang kerajinan tangan aksesori. Karyanya banyak terinspirasi budaya Indonesia. Mulyani juga kerap berkolaborasi dengan mahasiswa untuk menghasilkan suatu produk.
Sebelum terjun ke dunia UMKM, Mulyani merupakan seorang karyawan di sebuah rumah sakit. Namun, dia mengundurkan diri karena ingin dekat dengan keluarga. Lantas, ibu dua anak itu mulai menjalani usaha pada 2016 yang sesuai dengan hobinya. Yakni, kerajinan tangan. Dia membuat berbagai aksesori seperti tas dan dompet.
’’Itu belum terlalu serius. Tahun 2018 mulai ikut berbagai pelatihan dan masuk UMKM binaan agar lebih terasah,” tutur pemilik usaha Luna Art Craft tersebut.
Sejak itu, Mulyani mulai mengembangkan usahanya. Salah satunya dengan berkolaborasi dengan mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual ITS. Mereka membantu Mulyani membuat desain dan motif produknya. Yang banyak terinspirasi dari budaya Indonesia. Seperti ikon, tarian, dan busana adat daerah-daerah di Indonesia. ’’Contohnya itu seperti dompet motif Suro dan Boyo yang terinspirasi ikon Kota Surabaya,” paparnya.
Sampai saat ini, kolaborasi itu masih berjalan. Khususnya jika Mulyani ingin membuat desain baru untuk pengembangan produk. Dia kerap terinspirasi dari gambar di internet untuk urun saran ide motifnya. Prosesnya adalah amati, tiru, dan modifikasi. Tujuannya, menghindari plagiasi dan originalitas ide motif tersebut. ’’Tentu harus seperti itu, karena untuk mengasah perkembangan diri kita sendiri tentunya,” ujarnya.
Mulyani mengaku sangat menikmati aktivitas berwirausaha itu. Sebab, dirinya lebih dekat dengan keluarga karena bekerja dari rumah. Bahkan, dia terus mengembangkan jenis produk yang diproduksi. Seperti masker kain yang baru saja dirilis saat pandemi ini. Menurut dia, tak ada kata terlambat atau putus asa saat menjajal suatu hal baru.
’’Saya aja berlatar belakang ilmu hukum, tapi tetap semangat dan tidak malu untuk terjun ke bidang kerajinan tangan,” pungkasnya.