Minta Ganti Rugi kepada PT LIB
JAKARTA, Jawa Pos – Jika banyak klub Liga 1 yang lebih profesional dan mapan dari sisi finansial masih berteriak rugi ketika PSSI menunda kompetisi, lantas bagaimana nasib klub Liga 2? Dari sisi finansial, tentu klub Liga 2 sangat berbanding terbalik dengan klub kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini.
Itulah yang dirasakan klub baru PS Hisbul Wathan (PSHW). Ketika diputuskan Liga 2 akan kembali bergulir dengan format baru Oktober ini saja, PSHW sudah mati-matian mencari biaya untuk menyiapkan tim.
Nah, ketika sudah menyiapkan tim, mendadak Liga 2 ditunda lagi. Tentu ini jadi beban tersendiri bagi PSHW. Biaya yang tidak sedikit yang sudah dikeluarkan membuat mereka sangat kecewa dengan ketidakprofesionalan LIB dan PSSI dalam mengurus kompetisi.
Hal itu dikatakan Presiden PSHW Dhimam Abror. Abror menuturkan, PSSI dan LIB harus membayar ganti rugi kepada klubnya. Ganti rugi biaya yang sudah dikeluarkan tim selama persiapan menyambut Liga 2 musim ini. ’’Mereka harus ganti rugi karena sudah mengubah jadwal seenaknya. Tidak profesional sama sekali. Kami sudah bayar pemain, sewa asrama, dan lapangan untuk training camp. Sudah tryout tiga kali juga kok tiba-tiba ditunda,’’ ucapnya.
Yang paling parah tentu PSHW sudah teken kontrak dengan sponsor. Alasan itulah yang juga membuat Abror ingin PSSI maupun LIB memberikan garansi jika kompetisi Liga 2 memang akan dilanjutkan. Jika tidak, tentu akan ada biaya yang harus dikembalikan PSHW kepada sponsor nantinya. ’’Kami juga sudah bayar uang muka untuk peralatan dan jersey,’’ jelasnya.
Walau tidak mau menyebutkan berapa kerugiannya, yang jelas PSHW sangat kesulitan dengan situasi saat ini. Bahkan, muncul keraguan November mendatang kompetisi bisa bergulir lagi.
Sebab, selain tidak adanya garansi dari PSSI dan LIB, tidak ada pihak yang bisa menjamin pandemi korona akan mereda dalam satu bulan ke depan. Tidak juga ada jaminan Polri akan mau mengeluarkan surat izin keramaian meski pandemi korona sudah mereda. ’’Saya tidak yakin akan dikasih izin pada November mendatang. Karena itu, menurut saya, mending dihentikan saja kompetisi, konsentrasi saja di musim depan,’’ harapnya.