Uji Coba PTM Awal November
Dispendik Sebut Butuh Kehati-hatian Ambil Kebijakan
GRESIK, Jawa Pos – Sudah enam bulan sejak pandemi Covid-19, siswa-siswi terpaksa harus belajar dari rumah. Rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) masih harus melalui jalan panjang. Hanya, belakangan dinas pendidikan (dispendik) memprediksi kemungkinan mulai awal November nanti uji coba PTM tersebut dilaksanakan.
Sebetulnya, untuk memulai pelaksanaan PTM itu, dispendik melalui sekolah-sekolah sudah menyebar angket kepada para wali murid. Isinya tentang persetujuan PTM pada masa new normal. Namun, sejauh ini belum semua sekolah mengumpulkan hasil angket itu. Yang jelas, dari hasil angket yang sudah terkumpul, mayoritas wali murid menolak PTM karena masih pandemi.
Kepala Dispendik Pemkab Gresik Mahin menyatakan, penerapan PTM itu memang masih sangat panjang. Angket saja belum terkumpul 100 persen. Belum lagi nanti ada rapat internal antara dispendik dan sejumlah komite sekolah. Nah, hasil rapat itu akan diteruskan ke bupati untuk mendapatkan rekomendasi.
Tidak hanya itu, untuk memulai PTM, sekolah-sekolah harus menerapkan protokol kesehatan. Saat ini sekolah rata-rata belum siap karena keterbatasan dana untuk membeli perlengkapan protokol kesehatan. Tapi, dispendik tidak ingin para anak didik tertinggal dalam pelajaran. Karena itu, rencananya awal November dilaksanakan uji coba PTM.
’’Syaratnya, pada November itu Gresik sudah zona kuning, baru kami melaksanakan uji coba PTM,” ujar Mahin.
Bukan tanpa sebab dispendik sangat hati-hati untuk memulai PTM. Mahin menyatakan, semua pihak tentu tidak ingin kebijakan itu malah memunculkan klaster baru persebaran Covid-19. Apabila PTM tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat, dispendik menyiapkan solusi lain. Yakni, menerapkan kurikulum darurat yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan. Pembelajaran tetap dilaksanakan secara daring. Tapi, jam pelajaran tidak seperti kondisi normal.
’’Nah, ini porsinya sedang dibahas. Yang jelas, salah satunya akan difokuskan untuk pelajaran matematika dan bahasa Indonesia yang digabung. Untuk matematika, semuanya berupa soal cerita,” tuturnya.
Seperti pernah diberitakan, sejauh ini Gresik masih berstatus zona oranye. Setiap hari selalu ada pertambahan kasus positif. Data hingga Kamis malam (1/10), total jumlah kasus terkonfirmasi positif sudah mencapai 3.258 atau ada tambahan 14 orang dari sehari sebelumnya. Dari jumlah itu, yang terkonfirmasi sembuh sebanyak 2.814 orang dan meninggal dunia 197 orang. Sedangkan jumlah konfirmasi isolasi sebanyak 247 orang.
Untuk menekan persebaran virus asal Wuhan, Tiongkok, itu, petugas gabungan dari TNI, polisi, satpol PP, dan jajaran lain terus menggencarkan operasi yustisi. Baik di wilayah perkotaan maupun kecamatan. Warga yang terbukti tidak mematuhi protokol kesehatan dengan tidak mengenakan masker akan mendapatkan sanksi. Denda atau sanksi kerja sosial.
Dalam setiap kali operasi penegakan protokol kesehatan tersebut, masih saja ada beberapa warga yang melanggar. ’’Kami terus mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dengan tetap mengenakan masker apabila keluar rumah atau pergi ke tempat keramaian. Langkah itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk pencegahan persebaran Covid-19,’’ kata Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto.