Penumpang Terkerek, Daop 8 Belum Tambah Gerbong
SURABAYA, Jawa Pos – Angka penumpang di Stasiun Surabaya Gubeng menunjukkan grafik peningkatan. Dalam seminggu ini, setidaknya ratarata jumlah penumpang yang naik dari stasiun mencapai 2.000 orang per hari. Jumlah itu mendekati masa sebelum pandemi Covid-19 yang tercatat rata-rata 3.000 orang.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto menyatakan, pada masa new normal seperti sekarang, mobilisasi masyarakat cukup tinggi. Terutama pada akhir pekan karena liburan. ”Ada dua tujuan yang dilayani di Stasiun Gubeng. Jarak jauh menengah dan lokal,” paparnya.
Untuk jarak jauh menengah, setidaknya ada lima kereta yang beroperasi. Yakni, KA Argo Wilis (Surabaya Gubeng–Bandung/ PP), KA Bima (Surabaya Gubeng– Gambir/PP), KA Turangga (Surabaya Gubeng–Bandung/PP), KA Jayakarta (Surabaya Gubeng– Jakarta Kota/PP), dan KA Probowangi (Surabaya Gubeng– Ketapang/PP).
Hanya ada satu kereta lokal yang langsung berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng. Yaitu, KA Tumapel dengan tujuan Malang. ”Seluruh kereta api lokal memang berhenti di Stasiun Gubeng. Tapi, itu kereta yang berangkatnya dari Stasiun Surabaya Kota atau Stasiun Pasar Turi. Di Gubeng hanya singgah,” ujarnya.
Apakah ada penambahan armada lagi? Suprapto menyebut belum mendapat arahan soal gerbong baru. Pihaknya memaksimalkan armada yang ada dengan tetap memperhatikan standar kenyamanan dan keamanan. Setiap penumpang mendapatkan pelayanan yang telah ditetapkan KAI. ”Di tengah pandemi ini, tentu saja calon penumpang harus memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Jika tidak, penumpang tidak diperbolehkan masuk ke KA dan uang kembali 100 persen,” tegasnya.
Suprapto menilai, dengan meningkatnya jumlah penumpang pada era kenormalan baru sekarang, pelaku ekonomi di sekitar bisa terkena dampak positif. Di antaranya, penambahan omzet dan penghasilan.