Pengoperasian TBM Disesuaikan Kasus Covid-19 di Wilayah
SURABAYA, Jawa Pos – Anakanak begitu bersemangat saat belajar di Taman Baca Masyarakat (TBM) Kelurahan Wonorejo kemarin (2/10). Kakak pembimbing yang menemani menjadi tempat bertanya saat mereka tidak paham dengan suatu masalah. TBM juga memberikan banyak kegiatan selain belajar pelajaran formal dari sekolah.
Setelah sesi materi sekolah selesai, kakak pembimbing TBM Wonorejo Isah Air Djuwati mengeluarkan kertas warna-warni yang dibagikan kepada anakanak. Mereka membuat pernakpernik hiasan kelambu dari kertas. ”TBM-nya baru direnovasi. Banyak hiasan yang dicopot. Anak-anak kami ajak berpikir kreatif dengan membuat hiasan dari kertas,” terangnya.
Biasanya, mereka datang ke tempat tersebut selepas pulang sekolah. Namun, saat pandemi, anak-anak bisa datang sejak pagi.
Isah menyebutkan, saat kondisi normal, per hari lebih dari 40 anak datang. Saat ini terjadi penurunan. Maksimal ada 15 anak.
Kepala Dispusip Surabaya Musdiq Ali Suhudi menyatakan, TBM memang akan dibuka bertahap. Namun, ada sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan. ”Apalagi, ini menyangkut anak-anak. Kami tidak mau ambil risiko,” tuturnya.
Salah satu faktor tersebut adalah kondisi persebaran Covid-19 di wilayah TBM. Masih banyak kasus terkonfirmasi atau tidak. Jika kondisi dirasa aman, TBM bisa dibuka. Namun, TBM bisa ditutup lagi jika dirasa ada risiko.
KasiInformasidanLayananPerpustakaan Imam Budi Prihanto mengungkapkan,hinggasekarang baruada10TBMyangsudahbuka. Evaluasipunterusdilakukanuntuk memastikansemuaaman.”Salah satunya, kesehatan kakak pembimbing. Mereka harus sehat, apalagiberinteraksidengananakanak,” paparnya.