Pameran Formal Perdana di Masa Pandemi
SIDOARJO, Jawa Pos - Setidaknya 80 lukisan terpampang di pendapa Delta Sabha Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sidoarjo. Lukisan tersebut berasal dari seluruh Indonesia dengan berbagai aliran dan ukuran.
Sejak kemarin, Ikatan Pelukis Indonesia (IPI) memamerkan lukisan di Sidoarjo. Pameran berlangsung hingga 9 Oktober mendatang.
Founder sekaligus Ketua IPI Supaat Margie menyebutkan, pameran kemarin menjadi pameran terbesar pertama yang digelar organisasinya. Tak tanggung-tanggung, perupa dari seluruh Indonesia datang.
”Dari Aceh, dari Indonesia Timur juga datang, tersebar yang berpartisipasi,” kata Supaat.
Pameran tersebut menjadi bukti bahwa semangat perupa tetap ada. Sebab, di masa pandemi ini, kebanyakan hanya digelar pameran virtual. ”Ini jadi bukti bahwa seniman bangkit lagi di masa pandemi, tidak terpuruk dengan keadaan,” ucap Supaat.
Pameran kemarin menjadi obat rindu sekaligus tempat aktualisasi karya. ”Kami tidak membatasi aliran lukisannya,” terang Supaat.
Tidak ada batasan umur perupa juga. Bagi yang ingin beli, juga boleh. Supaat menyebutkan, kisaran harga lukisan yang dipamerkan mulai Rp 5 juta sampai Rp 50 juta.
Kepala Disporapar Sidoarjo Djoko Supriyadi menyebutkan, pameran kemarin merupakan pameran formal pertama di masa new normal ini. Meskipun, tetap ada pembatasan. ”Protokol pencegahan Covid-19 juga diterapkan ketat,” ujar Djoko.
Pihaknya memfasilitasi para perupa untuk pameran karena pameran sangat penting bagi perupa. ”Perupa butuh menunjukkan karya dan kreativitas untuk unjuk karya,” tambah Djoko.
Dengan demikian, karya mereka bisa dinikmati banyak orang. Sekaligus sebagai upaya agar sektor seni kembali bangkit.
”Karena sektor mana pun terdampak pandemi, termasuk seni. Semoga dengan ini pelanpelan bisa kembali ke normal,” pungkasnya.