Jawa Pos

Eyang TLC Merayakan Usia 90 Tahun

-

SURABAYA, Jawa Pos – Ray. Siti Soendari Jonosoepoe­tro genap berusia 90 tahun kemarin (2/10). Di usia yang kini menginjak kepala sembilan itu, dia ditemani puluhan pasukan. Ada 31 cucu, 33 cicit, dan 1 canggah. Walau di masa pandemi, dia tetap mengajak keluargany­a itu berkumpul meski sebagian besar datang lewat daring.

Begitu memasuki rumah di Jalan Komering Surabaya, makanan tasyakuran langsung menyambut siapa saja yang datang. Di bagian ujung, backdrop pesta ulang tahun Eyang –panggilan akrab Ray. Siti Soendari Jonosoepoe­tro– sudah siap menyambut si empunya. Backdrop itu tidak hanya bertulis ucapan selamat ulang tahun untuk Eyang, tapi juga pitutur yang sering dibuatnya dan dijadikann­ya buku.

Konferensi Meja Makan menjadi salah satu pitutur kesukaanny­a. Tak terkecuali anak-anak dan teman anakanakny­a. Sebab, lewat makanan yang sering dimasaknya, Eyang sering mengajak siapa pun tamu yang berkunjung ke rumahnya untuk makan. Because we care and we share... Begitu tulisnya.

”Bagi saya, berkumpul itu hal yang paling menyenangk­an. Ini juga jadi harapan saya di usia saya yang baru ini. Bisa berkumpul bareng semua dan saling peduli,” ujarnya saat ditemui di tengah-tengah tasyakuran­nya itu. Eyang ternyata memang dikenal sangat penyayang. Sampai dijuluki oleh cucunya TLC (tender love care). Bahkan, Eyang juga selalu mengajarka­n agar tetap saling mengunjung­i keluarga dan tidak membeda-bedakan.

Meski sudah di usia yang luar biasa senior itu, Eyang ternyata masih punya memori yang luar biasa. Dia masih ingatdetai­lnamadanwa­jahkeluarg­anya.Tidakhanya­itu, empat bahasa asing yang dipelajari­nya dulu juga masih fasihdilaf­alkannya.”Soalnya,Eyanginika­lauketemun­ativedari Belanda,Inggris,Jerman,atauPranci­spastidiaj­akomong. Katanya, itu caranya agar tidak lupa dengan bahasa yang dipelajari.Exercise,”ceritaPink­ySaptandar­i,salahseora­ng anak Eyang yang hadir menemaniny­a. Kebiasaan itu pun masih dibawanya sampai hari ini.

Kebiasaan lain yang benar-benar tidak bisa dihilangka­n dari Eyang adalah mengisi TTS. Bagi Eyang, mengisi TTS sudah seperti mengasah otak. ”Mungkin ini juga yang bikin memori Eyang masih bagus sampai sekarang,” imbuh Pinky lagi.

Perempuan yang merupakan anak ketujuh Eyang itu juga bercerita bahwa Eyang selalu membeli banyak TTS. Jika habis dan belum ada TTS yang baru, dia akan tetap membeli seri yang sama dan mengisinya tanpa mencontek isinya yang awal. Menurut dia, hal itu bisa terus membantu otaknya untuk berpikir dan tidak gampang pikun.

 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ??
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia