Harris Bicara Lantang, Pence Kalem
Debat Cawapres AS Lebih Teratur
WASHINGTON DC, Jawa Pos – Calon wakil presiden (cawapres) AS akhirnya diberi panggung untuk menunjukkan kecakapan mereka. Adu argumentasi antara Kamala Harris dan Mike Pence jelas lebih beradab daripada atasan mereka. Namun, poin yang mereka sampaikan masih serupa.
Jalan debat Harris versus Pence tak terlihat sekacau debat presiden AS pekan lalu. Jarang ada debat kusir seperti Trump dengan Biden. Salah satu faktor pendukungnya adalah suara Harris yang lantang dan gaya bicara Pence yang kalem. Kedua kandidat juga bertukar pujian.
”Saya ingin mengucapkan selamat atas nominasi bersejarah terhadap Anda (Harris, Red). Saya tahu perasaan Anda,” ujar Pence menurut USA Today.
Namun, isi argumentasi mereka masih sama dengan debat pertama Donald Trump dan Joe Biden. Susan Page, moderator yang berasal dari media USA Today, telah menyiapkan berbagai isu dalam debat. Termasuk soal Covid-19.
Harris kembali mengulangi dalil Biden. Dia mengatakan bahwa rezim Trump mengkhianati kepercayaan rakyat dengan menutupi risiko virus korona. Dasar pembicaraan itu adalah buku jurnalis Washington Post Bob Woodward. Buku tersebut melaporkan bahwa Trump sudah mendapat laporan soal Covid-19 yang mematikan dan bisa menyebar luas.
”Lalu, apa dia (Trump, Red) mengatakan agar penduduk bisa tenang? Lalu, seberapa tenang Anda saat mengetahui bahwa ada 210 ribu yang meninggal akibat wabah ini?” ungkap Harris menurut CNN.
Pence menangkis dengan menyampaikan belasungkawa sembari melaporkan kinerja selama ini. Tak seperti Trump, pria 61 tahun itu mengaku berduka atas kehilangan para keluarga korban. Namun, dia memastikan bahwa Trump sudah berbuat terbaik dengan melarang kedatangan warga Tiongkok pada awal tahun.
Tentu saja, perkataan yang juga sering keluar dari mulut Trump itu dibenarkan media. Faktanya, Trump hanya memperketat akses kedatangan bagi warga Tiongkok. ”Saya yakinkan bahwa vaksin akan tersedia dalam tahun ini,” papar Pence. Poin tersebut pernah disangkal perusahaan farmasi yang mengatakan bahwa vaksin baru tersedia luas pada pertengahan 2021.
Yang berbeda kali ini, mulut kedua kandidat terikat. Mereka tak bisa sembarangan menyebut pernyataan pasti. Takutnya, pernyataan itu tidak pas dengan capres mereka.
Harris, misalnya. Dia menolak menjawab soal kemungkinan Biden mengubah formasi hakim agung jika dia menang. Hal tersebut membuat Pence senang dan menuding Biden bakal merusak lembaga sakral di AS.
”Soal merusak lembaga pengadilan, ayo kita diskusi. Trump menunjuk 50 hakim di pengadilan banding dan tidak ada yang hitam,” timpal Harris kepada Pence.
Pence setali tiga uang. Dia bingung saat moderator mengungkit acara nominasi Amy Coney Barrett sebagai hakim agung AS. Acara tersebut sudah menjadi pusat persebaran Covid-19. Trump dan puluhan pejabat Gedung Putih lainnya tertular Covid-19 karena mengabaikan protokol kesehatan.