Akuisisi Mantapkan Hilirisasi Nikel
JAKARTA, Jawa Pos – Langkah akuisisi 20 persen saham PT Vale Indonesia Tbk oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mind Id akan mendukung road map penguatan hilir industri nikel tanah air. Kini, Mind Id memiliki akses strategis untuk mengamankan pasokan bahan baku industri hilir nikel. Baik untuk menjadi stainless steel maupun baterai kendaraan listrik.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa pembelian saham Vale Indonesia oleh Mind Id juga bertujuan strategis. Yakni, mengelola cadangan mineral Indonesia. ”Terutama nikel domestik sehingga menghasilkan produk dengan nilai ekonomis hingga 4–5 kali lipat lebih tinggi dari produk hulu,” ujarnya kemarin (8/10).
Menurut Erick, sejak pemerintah melakukan pelarangan ekspor nikel per 1 Januari 2020, Mind Id telah dihadapkan pada tantangan untuk berinovasi. Juga, merestrukturisasi model bisnis. Salah satu tujuannya adalah mempersiapkan perusahaan untuk masuk industri baterai kendaraan listrik. Sampai saat ini, Tiongkok masih menguasai 27,9 persen pangsa pasar sektor industri tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama Holding BUMN Industri Pertambangan Mind Id Orias Petrus Moedak mengatakan bahwa kerja sama Mind Id dan Vale akan menjadi sinergi yang saling menguntungkan. Dua perusahaan itu juga akan saling melengkapi untuk memajukan industri pertambangan.
Orias menjelaskan, akuisisi tersebut menandakan dimulainya kerja sama strategis jangka panjang antara Mind Id dan PTVI. ”Ini menjadi bukti keberhasilan Indonesia dalam menjaga dan menarik investasi perusahaan global ke industri pertambangan nasional,” ujarnya.
Indonesia selama ini dikenal sebagai produsen dan eksporter nikel, bahan baku utama EV Battery, terbesar dunia yang menguasai 27 persen kebutuhan pasar global. Transaksi pengalihan saham dilakukan pada perdagangan Rabu (7/10) dengan transaksi senilai total Rp 5,52 triliun.