Jawa Pos

Melek Digital Bikin Naik Kelas

-

JAKARTA, Jawa Pos– Bank Indonesia (BI) terus mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas. Persebaran virus SARSCoV-2 juga bisa menjadi katalisato­r untuk mengadopsi teknologi. Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggodok aturan urun dana obligasi untuk pembiayaan UMKM.

”Tiga strategi yang mendorong UMKM sebagai kekuatan baru ekonomi nasional adalah korporatis­asi, kapasitas, dan pembiayaan yang dilakukan secara digital,” papar Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono dalam webinar kemarin (8/10).

Dia menjelaska­n, korporatis­asi dilakukan dengan memperkuat kelembagaa­n UMKM. Langkah itu lantas didukung strategi kapasitas dengan meningkatk­an kualitas UMKM.

Baik dari sisi bisnis, manajemen, maupun produksi. Selanjutny­a, pembiayaan digital akan memperluas alternatif sumber modal usaha.

Doni mengakui, 72,6 persen UMKM binaan BI mengalami penurunan omzet. Namun, ada juga UMKM yang mengambil langkah go digital. Mereka memasarkan produk melalui ecommerce dan lokapasar serta memanfaatk­an media sosial.

”Pandemi menjadi katalisato­r dalam mengadopsi teknologi. Pembatasan aktivitas fisik merupakan kebiasaan baru yang membuat penggunaan teknologi digital menjadi alternatif untuk mengatasi kesulitan aktivitas ekonomi,” terang Doni.

Sementara itu, anggota Dewan Komisioner OJK Tirta Segara menyatakan sedang menggodok aturan securities crowdfundi­ng atau urun dana di pasar modal. Dana itu berupa obligasi atau sukuk yang bisa menjadi alternatif pembiayaan bagi pelaku UMKM.

”Alternatif pembiayaan securities crowdfundi­ng tersebut bisa membuka akses UMKM yang tidak berbentuk PT untuk mengakses kredit agunan. Biasanya, kontrak order atau project atau kontrak penjualan,” jelas Tirta.

Hingga Agustus, baru 16,4 juta pelaku UMKM yang mendapatka­n akses keuangan di perbankan. Baik bank umum maupun bank perkredita­n rakyat (BPR). Jumlah itu hanya 25,5 persen dari total jumlah UMKM di seluruh Indonesia yang sekitar 65 juta. Artinya, sekitar 74,5 persen pelaku UMKM belum memiliki akses pembiayaan perbankan.

 ??  ?? LEBIH GAMPANG: Driver ojek daring ibu kota bertransak­si cashless di salah satu kedai UMKM beberapa waktu lalu.
LEBIH GAMPANG: Driver ojek daring ibu kota bertransak­si cashless di salah satu kedai UMKM beberapa waktu lalu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia