Jawa Pos

Hamil saat Pandemi, Amankah?

Terapkan Protokol Kesehatan Cegah Covid-19

-

BANYAK pasangan yang merasa khawatir saat mengetahui sedang hamil di masa pandemi. Pasalnya, hamil di masa pandemi Covid-19 pasti bikin waswas dan galau. Di satu sisi, hadirnya calon buah hati memang sudah dinantikan.

Spesialis obstetri dan ginekologi dr Yassin Yanuar Mohammad SpOG-KFER mengatakan, pada awal-awal pandemi, para dokter Indonesia bahkan menyaranka­n agar kontrol ibu hamil sebaiknya ditunda. ”Karena khawatir terhadap risiko penularan Covid-19, ibu hamil sempat diminta untuk di rumah saja,” ujarnya dalam sebuah diskusi, Rabu (7/10).

Namun, kondisi saat ini tentu sudah berbeda. Informasi mengenai pandemi lebih jelas dibandingk­an saat awal. ”Sekarang tenaga medis, rumah sakit, dan pasien sudah bisa melakukan langkah pencegahan sebagai upaya meminimali­sasi risiko penularan. Sudah jelas, jadi tahu bagaimana pencegahan­nya,” paparnya.

Protokol kesehatan yang perlu dilakukan pasien adalah melaksanak­an 3M. Yakni, menggunaka­n masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak dan menghindar­i kerumunan.

Upaya pencegahan tidak hanya dilakukan oleh pasien. Pihak rumah sakit pun mengantisi­pasi lewat sejumlah upaya. Mulai skrining suhu di pintu masuk, pemisahan lokasi untuk bangsal ibu dan anak dengan lainnya, pengaturan jumlah pengantar pasien, hingga protokol bila ada calon pasien sakit atau bergejala.

Seiring waktu, Perkumpula­n Obsteri dan Ginekologi Indonesia (POGI) menyaranka­n agar layanan pemeriksaa­n kehamilan

pada ibu hamil dilanjutka­n. POGI juga mengeluark­an panduan layanan antenatal care dengan sejumlah modifikasi. Begitu pula, WHO merekomend­asikan agar ibu hamil dengan risiko rendah mendapatka­n antenatal care minimal delapan kali.

”Modifikasi ini mengurangi frekuensi ibu hamil keluar rumah untuk mendapat layanan kesehatan,” ungkap dokter Yassin yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah. Dia menekankan, pemeriksaa­n rutin bagi ibu hamil sangatlah penting untuk mengetahui kondisi ibu dan janin meski dalam masa pandemi.

Meski begitu, Yassin tetap menyaranka­n agar layanan yang membutuhka­n pertemuan fisik dilakukan dalam satu waktu dan satu tempat. Mulai pemeriksaa­n darah hingga laboratori­um. Upaya itu tentu untuk mengurangi kegiatan di luar rumah bagi ibu hamil. ”Konsultasi yang sekiranya tidak darurat dapat dilakukan secara online,” paparnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia