Jawa Pos

Tunggu Koreksi Dokumen di Kementeria­n PUPR

Realisasi Proyek Kotaku di Wonokusumo Molor

-

SURABAYA, Jawa Pos – Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Wonokusumo direncanak­an digarap tahun ini. Namun, hingga kini realisasi pembanguna­n dari APBN itu belum diketahui. Proyek masih menunggu koreksi dokumen yang dilakukan Kementeria­n PUPR.

Tim Kotaku sudah melakukan berbagai persiapan. Sosialisas­i telah dicicil. Selain itu, mereka sudah mendata berapa rumah terdampak dan bagaimana penataan ke depannya.

Civil Engineerin­g Program Kotaku Surabaya Ari Munandar menjelaska­n bahwa seluruh dokumen usulan pembanguna­n sudah diserahkan ke Jakarta.

Termasuk kajian sosialnya dan surat keputusan (SK) wali kota. Saat ini Ari menjelaska­n bahwa Tim Kotaku Surabaya masih menunggu koreksi dokumen dari Kementeria­n PUPR. ”Untuk anggaran, yang diusulkan Rp 38 miliar. Itu untuk beberapa bidang pembanguna­n,” kata Ari.

Dia menegaskan bahwa proyek sangat mungkin memang mundur. Bahkan, sangat dimungkink­an jika pembanguna­n dimulai pada 2021. ”Yang pasti, belum ada informasi pembatalan. Kami tetap menunggu kabar dari Jakarta,” tambah Ari.

Koreksi dilakukan untuk mengetahui kelengkapa­n persyarata­n pengajuan. Tujuannya, proyek tidak bermasalah di kemudian hari. ”Setelah koreksi selesai, ada lelang. Proyek baru bisa dikerjakan,” ungkap Ari.

Menurut dia, timnya sudah membuat langkah-langkah pengerjaan. Termasuk mana saja yang dikerjakan tahap awal. Pembanguna­n dilakukan secara bertahap sesuai dengan kesepakata­n bersama kontraktor.

Program Kotaku di Kelurahan Wonokusumo menyasar empat titik wilayah kategori kumuh. Yakni, kawasan Mrutu Kalianyar atau Kali Mrutu, Kali Basin, Wonosari Wetan Baru, dan Bulak Sari-Bulak Jaya. Pusat penataan berada di Mrutu Kalianyar.

Daerah pinggir sungai itu akan ditata supaya lebih hidup. Seluruh bangli akan dibersihka­n. Selain itu, pemerintah akan membangun dermaga dan plengsenga­n untuk wisata air.

Sementarai­tu,proyekfisi­kmeliputi beberapaha­l.Selainreno­vasisalura­n air, ada pembanguna­n PMK, renovasiru­mah,danpembuat­an jamban. Program diharapkan menghilang­kan kesan Wonokusumo sebagai kawasan kumuh.

Pendataan hunian terdampak juga sudah dilakukan. Ada 163 hunian yang dipastikan kena imbas dari proyek yang didanai APBN tersebut. Masyarakat tak perlu khawatir karena pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk perbaikan rumah terdampak.

Ari menegaskan bahwa program tidak hanya bertujuan untuk penataan lingkungan, melainkan juga memberdaya­kan masyarakat. Nanti tim Kotaku bekerja sama dengan perusahaan terkait dengan CSR untuk wisata.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia