Trump Kembali ke Khalayak Umum
Enggan Ungkap Hasil Tes Covid-19 Terakhir
WASHINGTON DC, Jawa Pos – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak bisa lagi dipaksa berdiam dikarantina. Tepat sepuluh hari setelah dinyatakan positif Covid-19, calon presiden (capres) Partai Republik itu menyatakan bakal memulai lagi proses kampanye. Acara pertama diadakan di kediaman resminya, Gedung Putih.
Sabtu siang (10/10) Trump seperti ingin mengumumkan kesembuhannya ke seluruh dunia. Dia sengaja mengundang ratusan massa Republik yang sedang menggalakkan gerakan Blexit. Gerakan yang diprakarsai aktivis Republik Candace Owens itu mengajak kaum kulit hitam dan Latin untuk pindah dari Demokrat ke partainya. ”Saya merasa hebat,” ucapnya setelah membuka maskernya di balkon selatan Gedung Putih seperti yang dilansir Agence France-Presse.
Sejak akhir pekan lalu Trump bersikeras bahwa dirinya sudah tak sakit. Dalam wawancara dengan Fox News Jumat malam (9/10), dia mengaku sudah tak menerima pengobatan. Trump menyatakan sudah dites Covid-19 lagi meski menghindar ketika ditanya soal hasilnya.
Pidato umum pertamanya setelah diisolasi sembilan hari menunjukkan bahwa Trump tak sabar lagi untuk menyapa simpatisan. Di sana dia kembali mengulangi poin kampanyenya. Misalnya soal Covid-19. ”Virus Tiongkok (Covid-19) akan segera menghilang. Vaksinnya segera tersedia,” ungkapnya.
Sambutan di kediamannya hanya menjadi pratinjau dari safari yang bakal dilakukan pekan ini. Trump bakal sambang ke Florida, Pennsylvania, dan Iowa tiga hari berturut-turut. Rencana itu tak mendapat halangan.
Beberapa jam setelah pidato, dokter pribadi sang presiden Sean Conley sudah menerbitkan memo. Memo tersebut berisi izin bagi Trump untuk kembali bergaul dengan orang lain. ”Saat ini Trump tak lagi dianggap berisiko menularkan virus (korona, Red),” katanya menurut The Guardian.
Conley menjelaskan, kesimpulannya sudah sesuai dengan arahan Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
AS. Lembaga tersebut menyatakan bahwa pasien Covid-19 gejala ringan cukup melakukan karantina selama sepuluh hari. Masalahnya, Conley tak menyebutkan apakah Trump memang mengidap Covid-19 ringan. Dia juga tak menyebutkan hasil tes lanjutan Trump.
Capres Demokrat Joe Biden kecewa dengan situasi di kubu Trump. Menurut dia, Trump sudah melakukan kesalahan fatal dengan menciptakan pusat persebaran Covid-19 saat acara pencalonan Amy Coney Barrett sebagai hakim agung AS. Akibat acara yang diadakan tanpa penggunaan masker dan jaga jarak, 34 pejabat di Gedung Putih dinyatakan terkena virus korona. ”Makin lama Trump makin nekat. Seharusnya dia memastikan bahwa dirinya bukan penular,” cetusnya setelah melakukan kampanye di Las Vegas.