Catatkan Business Matching Rp 3,5 Triliun
Semarak FESyar 2020 pada Sabtu (10/10) menjadi puncak FESyar Regional Jawa 2020. Banyak catatan istimewa yang ditorehkan.
SELAMA enam hari dihelat sejak 5 Oktober lalu, FESyar Regional Jawa 2020 sukses menghadirkan sesi-sesi berbobot. Terutama perannya mengakselerasi peran ekonomi syariah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Roadmap menuju Indonesia Sharia Economic Festival
(ISEF) 2020 di Jakarta pun makin konkret terlihat.
FESyar 2020 juga mendapat apresiasi karena mampu mengemas misinya dalam bentuk yang menarik. Mulai seminar, talkshow, hingga workshop yang disajikan secara faktual, kredibel, dan peka zaman. Hal itu terlihat dari narasumber yang mengisi sesi. Mereka adalah tokoh ekonomi syariah, praktisi, dan pelaku bisnis bereputasi istimewa.
Para pelaku UMKM dan penggiat bisnis pun mendapat bekal lengkap untuk mengembangkan bisnis. Terutama agar dapat bertahan atau berkembang di saat pandemi seperti saat ini. FESyar 2020 menunjukkan dukungan dengan menghadirkan galeri virtual produk-produk kreatif UMKM dari seluruh wilayah Jawa.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim Difi Ahmad Johansyah menyatakan, FESyar 2020 mendapat respons positif dari berbagai kalangan meski dihelat secara virtual. Capaiannya pun melebihi ekspektasi. ’’Hal ini menunjukkan antusiasme seluruh masyarakat untuk terus mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip dalam seluruh sendi kehidupan, terutama mewujudkan usaha yang halal dan toyyibah,” ujarnya.
Difi menyebutkan, kegiatan Shariah Forum diikuti 40.362 peserta melalui berbagai kanal webinar. Baik itu video conference, live streaming Instagram, maupun YouTube. Shariah Fair yang diwujudkan dengan pameran virtual juga mencatatkan transaksi produk UMKM total Rp 434,3 juta per 10 Oktober 2020.
Minat pelaku usaha untuk mengikuti Coaching Clinic 1 on 1 juga sangat luar biasa. Jadwal konsultasi terisi penuh setiap hari dengan total 233 sesi. Topik yang diberikan, antara lain, tata cara ekspor dan kepabeanan, optimalisasi sosial media, serta marketplace. Ada pula topik terkait sertifikasi halal, SNI, hak cipta, serta mengenai visual branding dan packaging food maupun nonfood.
”Kami berbangga karena ini menunjukkan bahwa UMKM kita mulai aware. Bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pemahaman terhadap regulasi menjadi faktor kunci selain peningkatan kualitas produk,” ungkap Difi. Yang tak kalah menggembirakan, capaian Business Matching selama FESyar Regional Jawa 2020 sebesar Rp 3,5 triliun. Capaian itu terdiri atas fasilitas pembiayaan perbankan syariah, lembaga ziswaf, dan business to business matching. Diharapkan, capaian itu mampu menggerakkan roda ekonomi di tengah kondisi saat ini.
Total pengunjung FESyar Regional Jawa 2020 yang dihelat virtual di platform www. fesyarjawa.com selama 6 hari sebesar 31.590 partisipan. Dengan begitu, total jumlah pengunjung FESyar Regional Jawa melalui platform dan peserta seminar adalah 71.952 partisipan.
Capaian itu bagi Difi menunjukkan bahwa pandemi bukan halangan untuk berinovasi. Sinergi, kolaborasi, dan keikhlasan untuk berbagi terasa sangat kuat. Difi pun optimistis pemulihan ekonomi yang diharapkan cepat terealisasi. Pada kesempatan tersebut, Difi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh kantor perwakilan Bank Indonesia Regional Jawa atas capaian yang merupakan hasil kolaborasi.
Sementara itu, Semarak FESyar 2020 merupakan wujud syukur dari kebahagiaan dan sukacita. Pada puncak acara, Difi beserta jajarannya secara resmi menyerahkan tongkat estafet FESyar menuju event yang lebih besar dan berskala internasional. Yakni, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang ke-7 di Jakarta.
Semarak Fesyar dimeriahkan Tompi, Fashion Show Melting Pot by Itang Yunasz, Fashion Show Belle Olive by Gita Orlin, dan Hanung Bramantyo.