Jawa Pos

Layanan Antar Barang dan Makanan Jadi Penopang

Terbatasny­a mobilitas masyarakat selama pandemi Covid-19 mengubah peta demand pada bisnis transporta­si daring.

-

SEIRING turunnya permintaan layanan antar penumpang, layanan pesan antar makanan dan barang meningkat. Demikian juga layanan konsultasi kesehatan secara daring.

Head of East Indonesia Grab Indonesia Halim Wijaya menyebutka­n, pandemi merupakan salah satu pemicu perubahan. Baik perubahan pola bisnis maupun perilaku konsumen. Sebagai pelaku bisnis transporta­si daring, Grab pun menyesuaik­an diri.

”Sejak Desember, kami sudah melakukan antisipasi. Karena kondisinya tidak membaik dalam satu dua bulan, kita mulai

prepare,” ujarnya saat berbincang dengan Jawa Pos pekan lalu.

Selama pandemi, Grab telah merilis kurang lebih 50 layanan dan inisiatif baru. Halim mengakui, ada peningkata­n permintaan pada beberapa sektor. ”Jadi, memang pasarnya berubah. Justru ada peningkata­n permintaan transaksi pada layanan pesan antar makanan, antar barang, dan Grab Health

atau jasa konsultasi online,” tegas Halim.

Lebih detail, dia menyatakan bahwa transaksi GrabFood meningkat 4 persen jika dibandingk­an dengan masa sebelum pandemi. Selain peningkata­n pemesanan, Halim menyebutka­n bahwa nominal transaksi per sekali pesan juga naik. ”Indikasiny­a, belanja sudah bukan lagi untuk individual, melainkan juga untuk keluarga,” ungkapnya.

Pandemi yang mengakibat­kan sejumlah masyarakat kehilangan pekerjaan disebut Grab sebagai katalisato­r yang membuat masyarakat terpicu untuk mencari peluang lain. Hal tersebut tecermin pada peningkata­n mitra baru Grab. Ada sekitar 350.000 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan 32.000 pedagang basah yang terdigital­isasi selama pandemi. ”Itu termasuk pekerja lepas dan pedagang yang terdigital­isasi pada platform Grab,” imbuhnya.

Sementara itu, Gojek juga mencatatka­n tren serupa di tengah pandemi. Chief of Corporate Affairs Gojek Indonesia Nila Marita menyatakan bahwa layanan, selain antar penumpang, terus berjalan di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) DKI Jakarta. ”Layanan pesan antar makanan GoFood, layanan telemedis, dan pengantara­n obat GoMed, serta layanan pengantara­n barang GoSend, GoMart, GoShop, dan GoBox tetap beroperasi melayani masyarakat,” paparnya.

Di tengah pandemi, Gojek berupaya memperluas jangkauan layanan pengiriman antarkota, GoSend Intercity Delivery. Dari hanya Jadebek dan Bandung, ke wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Jogjakarta. Head of Logistics Gojek Group Junaidi menyatakan, pihaknya berkolabor­asi dengan perusahaan rintisan layanan logistik Paxel untuk memperluas jangkauan GoSend Intercity Delivery ke wilayah Jateng dan Jogjakarta.

 ??  ?? BERUBAH: Pandemi meningkatk­an frekuensi dan nilai transaksi belanja daring melalui layanan antar. Masyarakat juga menjadi lebih akrab dengan teknologi digital.
BERUBAH: Pandemi meningkatk­an frekuensi dan nilai transaksi belanja daring melalui layanan antar. Masyarakat juga menjadi lebih akrab dengan teknologi digital.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia