Tuntaskan JLS sampai Tambah Ruas Tol
Salah satu program yang diusung Gubernur Jatim Khofifah Indar ParawansaWagub Emil Elestianto Dardak adalah Jatim Akses. Lewat program tersebut, ada begitu banyak infrastruktur di sektor transportasi yang bakal dibangun demi pengembangan sektor-sektor lain
TAHUN lalu pemerintah pusat menetapkan Jatim sebagai salah satu wilayah pengembangan ekonomi nasional. Karena itu, lewat Perpres 80/2019, ada begitu banyak pembangunan yang segera digulirkan di provinsi ini demi mendukung rencana tersebut.
Salah satu yang sudah disiapkan adalah rencana pembangunan sejumlah infrastruktur transportasi. Selain membangun yang baru, pemprov menargetkan proyekproyek strategis yang tengah berlangsung bisa segera selesai. Salah satunya adalah penyelesaian pembangunan jalur lintas selatan (JLS). Sejak dibangun pada 2002, proyek itu memang sempat tersendat. Namun, kini penyelesaiannya mulai terang.
Di antara rencana pembangunan jalan sepanjang 677,49 km, tinggal sekitar 200 km yang masih dikerjakan. Pembangunan JLS masih berlangsung. ”Perkembangannya cukup signifikan,” kata Plt Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim Nyono.
Bulan lalu Khofifah bersama jajaran meninjau pembangunan JLS di wilayah Klatak, Tulungagung. Dia melihat pengerjaan fisik dan potensi di sekitar lokasi pembangunan tersebut. Potensi wisata sangat menonjol. Karena itulah, pemprov optimistis keberadaan JLS akan memberikan efek besar. Tidak hanya membuka jalur ekonomi baru, tetapi juga mengembangkan potensi wisata di jalur yang dilalui JLS.
Selain JLS, sejumlah ruas tol baru juga bakal dibangun. Salah satu yang diusulkan pemprov adalah ruas Kertosono dan Malang. Ruas berikutnya adalah Kertosono–Kediri–Tulungagung. Pemprov mengusulkan tol itu nyambung ke JLS. Dengan begitu, ada dua akses dari utara yang terhubung dengan wilayah selatan. Pemprov sudah berkoordinasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). ”Hasil sementara, BPJT menerima permohonan tersebut,” ujar Nyono.
Sesuai dengan regulasi, pembangunan jalan tol menjadi kewenangan BPJT dan Jasa Marga. Karena itu, pemprov menaruh harapan kepada dua institusi tersebut. ”Yang jelas, akses itu sangat dibutuhkan,” tuturnya.
Pemprov optimistis akses yang tersambung akan menaikkan geliat ekonomi di Jatim. Pariwisata merupakan sektor yang paling bisa merasakan dampaknya. Begitu pun sektor UMKM dan perdagangan. ”Kami bakal memulai realisasi pada 2021,” jelas dia.