Jawa Pos

Jaring 199 Pelanggar Protokol Kesehatan

Jumlah Warga yang Berkerumun Terus Berkurang

-

SURABAYA, Jawa Pos – Akhir pekan menjadi panggung aksi Swab Hunter. Garda terdepan penanganan korona itu kembali turun mengadakan penindakan. Hasilnya, ratusan warga terjaring razia. Sebab, mereka berkerumun dan tidak mengenakan masker.

Razia tim khusus itu digelar serempak di lima kawasan. Mulai dari jantung kota, timur, barat, selatan, hingga utara. Hasilnya, Swab Hunter mampu mengamanka­n 199 orang.

Di Surabaya Pusat sebanyak 18 orang terjaring. Di kawasan utara 31 warga diamankan. Di timur, 24 warga yang tidak mengenakan masker dan berkerumun ditangkap. Kawasan selatan menjadi penyumbang terbanyak razia. Total 104 warga yang diamankan.

Contohnya, di Sawahan. Pukul 21.00, Swab Hunter bersiap. Selepas mengadakan apel, tim gabungan itu menyebar. Targetnya menyasar tempat kerumunan serta warung kopi (warkop).

Tim terbagi menjadi dua regu. Kelompok pertama menyisir Jalan Banyu Urip. Tim kedua bergerak ke arah Jalan Simo Gunung. Di Banyu Urip dan Simo Gunung, petugas keluar masuk warkop

Sejumlah pemuda yang tidak mengenakan masker langsung digelandan­g. Diantar menuju tempat swab test. Yaitu, di Park and Ride Jalan Mayjen Sungkono. Sebanyak 67 orang terjaring.

Petugas sempat bersitegan­g dengan pemuda yang terjaring. Mereka emoh menjalani uji usap. Alasannya tidak memiliki uang untuk membayar tes kesehatan itu. ’’Kami pastikan gratis,’’ ucap Camat Sawahan M. Yunus.

Terhitung sudah 10 hari Yunus mengadakan razia prokes. Total lebih dari 100 orang yang terjaring. Mayoritas pemuda. Mereka berkerumun dan tidak memakai masker saat cangkruk di warkop.

Yunus menjelaska­n, warkop merupakan sasaran Swab Hunter. Sebab, dari telaah petugas, tidak sedikit warga yang tidak mematuhi prokes. ’’Kegiatan ini untuk melindungi warga agar tidak terpapar Covid-19,’’ tegasnya.

Menurut dia, pemkot tidak melarang warkop buka. Perekonomi­an tetap berjalan. Namun, pemilik dan pengelola usaha seharusnya memahami. Terus memberikan imbauan. Tujuannya, warga tidak berkerumun. ’’Kapasitasn­ya hanya diperboleh­kan terisi 50 persen,’’ ucapnya.

Di Tambaksari, delapan orang diamankan. Mereka terjaring ketika asyik cangkruk di warkop. Sama dengan di Sawahan, warga mengabaika­n prokes. Berkerumun dan tidak mengenakan masker.

Camat Tambaksari Ridwan Mubarun mengatakan, tidak ada toleransi bagi pelanggar prokes. Warga yang tidak mematuhi aturan langsung dikenai sanksi. Yakni, menjalani uji usap. ’’Kami berupaya membendung virus korona,’’ jelasnya.

Swab Hunter dibentuk minggu lalu.Totalsudah­sepuluhhar­itim itubekerja.Raziaberla­ngsungseti­ap hari. Mulai pagi hingga malam.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Irvan Widyanto menjelaska­n, Swab

Hunter berdampak positif. Sebab, jumlah pelanggar prokes di Surabaya terus berkurang. Kerumunan terus ditekan. ’’Warga mulai disiplin,’’ paparnya.

Contohnya minggu lalu. Di Jalan Genteng Besar, banyak warga yang berkerumun. Jumlahnya mencapai 135 orang. Di kaki Suramadu, total warga yang cangkruk 659 orang. Di Taman Apsari, warga yang terjaring mencapai 456 orang.

Menurut Irvan, kini warga enggan berkerumun. Pasalnya, ketika terjaring razia, sanksi berat bakal diterima. ’’Langsung di-swab. Ketika positif, dirawat di rumah sakit rujukan,’’ tegasnya.

 ?? ARISKI PRASETYO/JAWA POS ?? TES DI TEMPAT: Warga yang tidak mengenakan masker langsung menjalani tes swab. Apabila positif Covid-19, mereka dikirim ke rumah sakit rujukan.
ARISKI PRASETYO/JAWA POS TES DI TEMPAT: Warga yang tidak mengenakan masker langsung menjalani tes swab. Apabila positif Covid-19, mereka dikirim ke rumah sakit rujukan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia