Pandemi, Ramai-Ramai Dirikan Usaha
SURABAYA, Jawa Pos – Ratusan berkas menumpuk di meja kerja Maya Thosuly kemarin (9/10). Kasi Perekonomian Kecamatan Pabean Cantian itu tampak sibuk. Bersama stafnya, satu per satu berkas diperiksa. Maya menjelaskan, semua berkas tersebut merupakan pengajuan warga untuk mendirikan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Jumlahnya mencapai 254 berkas. Sebanyak 130 berkas di antaranya telah terverifikasi dan mendapatkan surat izin usaha perdagangan (SIUP) yang dikeluarkan Pemkot Surabaya. ”Sebanyak 130 UMKM sudah mendapatkan SIUP karena mereka beridentitas Surabaya dan usahanya berada di Surabaya. Jadi, sudah memenuhi syarat pembuatan SIUP,” kata Maya.
Namun, tidak berarti mereka telah masuk menjadi UMKM binaan Kecamatan Pabean Cantian. Perlu dilakukan pengecekan ulang. Sebab, yang bisa tergabung ke UMKM binaannya, selain ber-KTP Surabaya, tempat usaha mereka harus berada di wilayah Kecamatan Pabean Cantian
”Jadi, enggak cukup warga Pabean Cantian saja. Usaha mereka harus di sini,” ucap dia.
Proses verifikasi ulang telah berlangsung selama dua minggu. Untuk menghindari kerumunan orang dan mempercepat waktu, verifikasi dilakukan dengan cara jemput bola. Prosedur kesehatan (prokes) penanganan Covid-19 tetap dikedepankan.
Satu per satu tempat usaha mereka dikunjungi petugas. Ternyata, tidak semua calon UMKM binaannya memiliki usaha di
Pabean Cantian. Kebanyakan membuka usaha di wilayah kecamatan lain. Misalnya, Kecamatan Krembangan, Asemowo, Bubutan, Semampir, dan Kenjeran. Hanya, mereka tinggal di Pabean Cantian.
Di antara pemohon itu, ada juga pendaftar yang berstatus pedagang kaki lima (PKL). Para PKL ikut mendaftar menjadi UMKM dengan tujuan bisa diikutsertakan jika ada event bazar atau kegiatan dari pemerintah. Mengetahui hal tersebut, berkas pemohon langsung di-blacklist dan tidak bisa mendapatkan SIUP.
Saat ini jumlah UMKM binaan kecamatan mencapai 66 unit. Sebelumnya, hanya ada 46 anggota. Pandemi Covid-19 membuat pengajuan menjadi UMKM meningkat. Hampir 100 persen di bisnis kuliner.
Meningkatnya jumlah UMKM itudisebabkanbanyakwargayang taklagibekerja.PandemiCovid-19 membuat kondisi perusahaan tempat mereka bekerja merosot tajam.Akibatnya,terjadipemutusan kontrak.Agarbisabertahanhidup, mereka banting setir menjadi wirausahawan. Walaupun, usahanyamasihkecil.(ian/c13/ady)