Manfaatkan Anggaran Musrenbang untuk Pengadaan Barang
SURABAYA, Jawa Pos – Pandemi Covid-19 mengakibatkan program musrenbang di Kelurahan Krembangan Selatan tidak berjalan maksimal. Anggaran Rp 4 milliar terpaksa dialihkan untuk penanganan korona. Meski begitu, tidak semua anggaran musrenbang terpangkas.
Ketua LPMK Krembangan Selatan Suwardi menyebutkan, tahun ini anggaran musrenbang Kelurahan Krembangan Selatan mencapai Rp 4 miliar. Hampir 100 persen anggaran dialokasikan untuk pembangunan fisik. Namun, akibat pandemi Covid-19, sebanyak 90 persen anggaran musrenbang akhirnya digunakan untuk penanganan korona. ”Anggaran yang tersisa tinggal Rp 400 juta,” ujar Suwardi.
Anggaran yang hanya tersisa sedikit itu membuat pembangunan fisik pada 13 RW di wilayah kerjanya tidak bisa terwujud. Sebab, biayanya sangat besar dan pihaknya memutuskan untuk mengajukan pembangunan fisik pada anggaran musrenbang tahun depan.
Suwardi pun mengambil jalan lain. Setelah dia bermusyawarah dengan seluruh ketua RW di Kelurahan Krembangan Selatan, kesepakatan akhirnya didapat. Pihaknya bersepakat sisa anggaran musrenbang dimanfaatkan untuk pengadaan barang. Ada enam item barang yang telah diusulkan. Di antaranya, seperangkat komputer dan proyektor berikut layarnya. Kemudian, megafon, APAR, tempat sampah, dan gerobak sampah. Seluruh item akan diberikan pada 13 RW dan LPMK. ”Selain RW, APAR diberikan kepada 79 RT di Kelurahan Krembangan Selatan. LPMK tidak mendapatkan APAR,” jelas dia.
Enam item tersebut dinilai sangat dibutuhkan masyarakat. Komputer dan proyektor, misalnya. Seluruh RW di lingkungan kerjanya belum mempunyai seperangkat komputer. Kondisi itu pun membuat kinerja RW tidak optimal. Terutama terkait dengan pembuatan berkas atau surat-menyurat. ”Begitu juga megafon. Meski harganya murah, belum semua RW punya megafon,” ungkapnya.