PAN Bantah Internal Tidak Harmonis
JAKARTA, Jawa Pos – Satu demi satu pengurus daerah Partai Amanat Nasional (PAN) mundur dari partai. Dengan berbagai alasan, mundurnya para kader PAN itu memunculkan keraguan atas soliditas internal PAN menyusul keluarnya tokoh mereka, Amien Rais. Hal tersebut langsung dibantah internal DPP PAN.
Tanggapan tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PAN Soni Sumarsono kemarin (12/10). Soni merespons mundurnya Sugeng, ketua majelis pertimbangan partai (MPP) DPW PAN Jawa Timur, dari keanggotaan PAN pada Minggu (11/10).
Soni menyatakan bahwa Sugeng mundur memang karena perbedaan pendapat terkait dengan UU Ciptaker, tetapi tidak benar jika internal PAN tidak lagi harmonis. ”Justru setelah kongres kelima PAN di Kendari Februari 2020, seluruh mantan ketua umum PAN, kecuali Pak Amien Rais yang telah keluar, bersama tokoh lainnya telah bersatu padu,” jelas Soni dalam keterangan tertulis.
Dia menegaskan bahwa kongres tersebut sudah usai dan kader telah menutup buku atas perselisihan yang muncul di sana. ”Tutup buku. Jangan dibuka-buka lagi,” sambung Soni.
Soni juga menepis alasan lain Sugeng mundur karena dugaan AD/ART yang dilanggar, dengan memundurkan jadwal musyawarah wilayah (muswil).
Menurut Soni, jadwal muswil mundur karena perkara teknis, menyesuaikan jadwal muswil provinsi lain saja. ”Tidak ada AD/ART atau peraturan partai yang dilanggar,” jelasnya.
Selain Sugeng, sebelumnya dua pengurus partai di Jawa Barat menyatakan mundur dengan alasan terkait dengan UU Ciptaker. Kedua tokoh adalah Asep Hendra Maulana (dulu wakil ketua DPW PAN Jabar) dan Ade Nanang (dulu wakil bendahara DPD PAN Pangandaran).