Jawa Pos

Jebakan Tikus Malah Bikin Petani ’’Terjebak’’

Di Bojonegoro 4 Tewas Sekaligus, di Ngawi Sudah 24 Kasus

-

BOJONEGORO, Jawa Pos − Hama tikus masih jadi momok bagi para petani di berbagai daerah di Jatim. Salah satu cara yang lazim dipakai adalah memasang jebakan yang beraliran listrik di sawah. Namun, jebakan itu ternyata ibarat jadi ’’senjata makan tuan’’. Buktinya, begitu banyak korban akibat perangkat itu.

Peristiwa terbaru terjadi di Bojonegoro. Kemarin empat warga asal Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor, tewas akibat tersengat aliran listrik jebakan tikus di samping areal persawahan. Seluruhnya merupakan satu keluarga. Yakni, pasangan suami istri Parno, 55, dan Riswati, 49, serta dua putranya; Jayadi, 30, dan Zaenal Arifin, 21. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar

Bojonegoro, insiden itu terjadi Minggu (11/10) pukul 19.00. Awalnya, Parno dan Jayadi hendak mengairi sawahnya. Karena tidak kunjung pulang, sekitar pukul 22.00 Zaenal Arifin menyusul. Karena ketiganya tak juga pulang, Riswati akhirnya menyusul ke sawah.

Ternyata, nasib mereka sama. Diduga, mereka tersetrum jebakan tikus. Jasad satu keluarga itu ditemukan warga kemarin pagi. ”Di lokasi ada kabel tanpa bungkus (kawat) dan tiang berupa ujung bambu berukuran kecil yang roboh,” kata Kapolsek Kanor Iptu Hadi Waluyo.

Diperkirak­an, tidak semua korban bersentuha­n langsung dengan aliran listrik. Korban lainnya mungkin tersengat saat hendak menolong dengan cara memegang korban yang tersengat. ”Kondisi tanah di lokasi basah. Sehingga dimungkink­an tersengat listrik,” imbuhnya.

Dari hasil pemeriksaa­n, aliran listrik jebakan tikus bukan milik korban. Melainkan milik orang lain. Hanya, kabel alirannya melewati areal persawahan korban.

Sejatinya, larangan memasang jebakan tikus sudah didengungk­an. Namun, hama tikus sangat meresahkan para petani. Banyak di antara mereka yang memilih solusi itu. Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro Helmy Elisabeth menuturkan, pihaknya sering memberikan imbauan kepada petani. ”Kaitannya untuk tidak memasang setrum listrik untuk hama tikus,” katanya.

Insiden serupa berkali-kali terjadi di sejumlah daerah di Jatim. Di Ngawi misalnya. Kasus petani tewas akibat jebakan tikus juga marak. Bahkan, dalam jangka waktu satu tahun sejak 2019, 24 nyawa melayang akibat tersetrum perangkat itu.

Kasatreskr­im Polres Ngawi AKP I Gusti Agung Ananta Pratama memerinci, di antara 24 kasus tersebut, 20 kasus menelan korban dari pihak pemasang. ”Sedangkan empat lainnya dialami orang lain,” katanya.

 ?? JAWA POS RADAR BOJONEGORO ?? TRAGIS: Petugas gabungan saat mengevakua­si empat jenazah yang meninggal akibat jebakan tikus di Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor, Bojonegoro.
JAWA POS RADAR BOJONEGORO TRAGIS: Petugas gabungan saat mengevakua­si empat jenazah yang meninggal akibat jebakan tikus di Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor, Bojonegoro.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia