Genangan hingga Gempa Jadi Ancaman
Hasil Rakor Pemkot dengan Pakar Bencana
SURABAYA, Jawa Pos – Memasuki pergantian musim, pemkot memetakan berbagai potensi yang bakal terjadi. Rapat koordinasi (rakor) kebencanaan diadakan. Tujuannya,
mengantisipasi bencana yang akan menerpa Kota Pahlawan dan menentukan langkah mitigasi yang harus dilakukan.
Minggu lalu, pemkot bertemu dengan sejumlah pakar. Mulai akademisi hingga ahli dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
JPotensi Bencana Puting beliung Gempa Genangan Abrasi Banjir rob Pasang air laut
Antisipasi
Persiapan digelar jauh-jauh hari Normalisasi sungai dan saluran Perantingan Membuat jalur evakuasi Mengerahkan petugas
Hasilnya, ada sejumlah potensi bencana yang diprediksi menerjang Surabaya. Kepala Badan PenanggulanganBencana(BPB) Linmas Irvan Widyanto menuturkan, akhir pekan lalu Kota Pahlawandiguyurhujan.Intensitasnyaringan.Namun,curahhujan itubakalterusmeningkat.”Mulai November,Surabayadiperkirakan terus diguyur hujan,” katanya.
Nah, perubahan cuaca itu diprediksi menimbulkan bencana. Hujan datang diikuti angin kencang. Puting beliung bisa berembus dalam waktu 5–10 menit. Wilayah pesisir juga rawan terpapar bencana. Mulai air laut pasang, banjir rob, gelombang tinggi, hingga abrasi.
Bencana gempa juga tidak boleh dianggap sepele. Ada potensi tersebut di Jatim. Khusus Surabaya, meski sangat kecil, tetap saja potensi gempa harus diantisipasi. Berdasar hasil rapat, gempa di Jatim bersumber dari zona subduksi lempeng di Samudra Hindia dan sesar aktif di daratan.
Aktivitas gempa di Jatim terbilang kerap terjadi. Nah, jika tidak diantisipasi, gempa itu berpotensi menimbulkan kerusakan. Warga yang dirugikan. Sebagai antisipasi, pemkot telah bersiap. Mitigasi bencana dilakukan untuk menekan kerugian yang disebabkan faktor alam tersebut.
Irvan menyebutkan, ada tujuh langkah mitigasi bencana. Pertama, melihat ketahanan gempa. Menurut Irvan, Surabaya memiliki ketahanan tinggi pada gempa.
Langkah kedua adalah mengedukasi warga tentang potensi bencana. Sejurus kemudian, dilakukan perencanaan. ”Sehingga pembangunan juga harus memperhatikan potensi bencana,” jelasnya.
Yang tidak kalah penting adalah rute evakuasi. Pemkot merancang rute untuk evakuasi warga serta sekolah difabel. ”Selain itu, kami mempersiapkan petugas,” tegasnya.
Pemkotsejatinyasudahbersiap menghadapi bencana. Setelah peringatanHariKesaktianPancasila lalu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharinimengecekperalatan milik jajarannya. Terutama yang tersedia untuk BPB linmas dan petugaslainnya.Mulaiperahukaret, gergajimesin,hinggapelampung.
Bukan hanya itu, pemkot juga memelototi saluran air, boezem, dan box culvert yang diandalkan untuk mengatasi banjir dan genangan. Seluruh saluran dinormalisasi. Tujuannya, mampu menampung air dengan optimal. Dengan begitu, tidak ada genangan. Begitu pula kelancaran setiap saluran air.
DKRTH juga ikut bergerak membersihkan sampah di saluran dan melakukan perantingan sebagai antisipasi pohon tumbang.
Menurut Irvan, pemkot memang sudah bersiap menangkal dan menghadapi bencana. ”Namun, kami berharap tidak terjadi bencana,” tutur mantan Kasatpol PP tersebut.