Risma Khawatir Demo Ricuh Pengaruhi Investasi
SURABAYA, Jawa Pos – Demonstrasi menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja yang berujung kericuhan pekan lalu terus dipersoalkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Dia khawatir demo di depan Gedung Grahadi itu memicu citra Kota Surabaya yang selama ini cukup kondusif.
Risma khawatir kejadian tersebut berdampak pada penundaan investasi. Sebab, Surabaya dianggap tidak aman. Dia pun meminta peran serta warga untuk menjaga kawasan Kota Pahlawan. ”Harapan saya, Satgas wani Jogo Suroboyo ikut membantu,’’ terang wali kota perempuan pertama di Surabaya itu.
Presiden UCLG Asia-Pasifik itu pun meminta warga tidak mudah terpancing kabar yang belum terbukti kebenarannya. ’’Ini peran orang tua menjaga keluarga,’’ tegas Risma yang juga ketua DPP PDIP bidang kebudayaan.
Sementara itu, aksi penolakan UU Cipta Kerja pekan lalu juga menjadi perhatian Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya. Pasalnya, ada pelajar yang ikut aksi tersebut. Kepala Dispendik Supomo mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan data siswa yang ikut aksi itu. Saat ini pihaknya masih menelaah data tersebut. ’’Kami pelototi nama dan alamatnya,’’ jelasnya.
Dalam waktu dekat, dispendik memberikan imbauan agar orang tua menjaga anaknya. Mantan kepala dinas sosial itu mengingatkan bahwa tugas utama siswa adalah belajar. Meski di masa pandemi, pembelajaran tetap berjalan lewat daring. Dia berharap pelajar memahami tugas tersebut. ’’Bu Wali Kota berkali-kali memberikan nasihat. Agar siswa fokus belajar untuk meraih cita-cita,’’ tegasnya.