Jawa Pos

Manfaatkan Fasum untuk Kebun Sayur Organik

-

SURABAYA, Jawa Pos – Sejak pandemi Covid-19 merebak, masyarakat secara mandiri berupaya meningkatk­an ketahanan pangan. Mereka memanfaatk­an lahan-lahan kosong untuk ditanami tumbuhan kebutuhan sehari-hari.

Misalnya, yang dilakukan warga RW 7, Klampis Ngasem, Sukolilo. Mereka membuat kebun sayur organik dengan sistem akuaponik dan hidroponik. Lokasinya di kawasan Jalan Manyar Tirtoyoso Utara II.

Kemarin (12/10) kebun sayur organik diresmikan. Acara itu dihadiri Kepala DKPP Surabaya Yuniarto Herlambang, Kapolsek Sukolilo AKP Subiyantan­a, dan Lurah Klampis Ngasem Lailatus Saadah. Kemarin ada pula panen perdana tanaman kebun. Mulai bayam, sawi, hingga kangkung.

Ketua RW 7 Yasid Asmudi menjelaska­n, awalnya lahan yang dimanfaatk­an masyarakat tersebut adalah bekas fasum yang terbengkal­ai. Luasnya 125 meter persegi. ”Ini dulu kumuh dan kotor. Dindingnya juga tertutup sehingga kesannya tak elok dipandang mata,” ujarnya.

Warga pun berinisiat­if untuk mulai membersihk­an fasum tersebut. Tujuannya, memudahkan mereka bisa mengakses lahan. ”Tak ingin hanya berhenti di situ, kami juga lanjutkan ke pemberdaya­an lahan,” tuturnya.

Lima RT di RW 7 itu bahumembah­u melahirkan ide pengembang­an. ”Jadilah seperti ini,” katanya sembari menunjuk lahan yang ditanami dengan sistem hidroponik, akuaponik, serta budi daya lele.

Waktu persiapan, kata Yasid, terbilang mepet. Hanya dua bulan. Mereka juga ikut program Surabaya Smart City (SSC) 2020. ”Ini semua murni dari warga. Hasilnya juga dibagikan kepada warga,” ungkapnya.

Lurah Klampis Ngasem Lailatus Saadah menuturkan, program tersebut tidak boleh hanya berjalan sesaat. Harus berkelanju­tan. Pengembang­an produk bisa dikaji lebih lanjut. Tujuannya, meningkatk­an perekonomi­an masyarakat. ”Melibatkan warga sekitar. Bergotong royong,” katanya.

Ketua RT 4, RW 7, Ratih Roszano menyebutka­n bahwa pihaknya sudah memikirkan program lanjutan. Hasil kebun akan diolah menjadi produk makanan atau minuman. Banyak potensi warga yang bisa digali. Pelibatan mereka menjadi tujuan utama pembukaan lahan tersebut. ”Tapi, sementara memang diarahkan untuk ketahanan pangan dulu,” tuturnya. update

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia