Padukan Batik dengan Gaya Milenial
SURABAYA, Jawa Pos − Mengombinasikan batik dengan desain busana milenial menjadi fokus utama para pelaku fashion milenial saat ini. Misalnya, yang terlihat dalam trunk show pada acara grand opening Butik Batik Nusantara di Marvell City kemarin (12/10). Sejumlah desainer yang terlibat memamerkan karya mereka yang semuanya berfokus pada batik.
Arga Wijaya misalnya. Pria asal Madiun itu tengah mengembangkan karyanya pada batik. Arga bercerita bahwa sebenarnya dirinya adalah seorang fashion designer yang berfokus pada pembuatan gaun festival dan evening gown. ”Tapi karena pandemi, acara-acara festival dan pesta jarang ada. Malah hampir tidak ada. Jadi, kita memang harus bisa beradaptasi,” tuturnya saat ditemui seusai trunk show.
Lalu, dia mengembangkan minatnya yang lain di bidang fashion, yakni batik. Pria yang mengaku terjun di dunia fashion sejak SMA itu baru saja membuat motif batik khas Surabaya dan Madiun. ”Yang motif Surabaya saya bikin bernuansa cokelat dengan motif ikan sura dan baya. Kalau yang Madiun sesuai ciri khasnya dengan bunga kenanga dan nuansa ungu,” jelasnya.
Desain-desain yang dipamerkan maupun diperagakan oleh model itu dibuat dengan gaya milenial. Misalnya, atasan dengan potongan crop top offshoulder yang dipadukan dengan kulot panjang. Ada juga desain batik mididress dengan sleeveless yang simpel.
Ade Yunita, perwakilan dari Butik Batik Nusantara, menambahkan bahwa desaindesain yang diusung dalam kreasi batik kali ini memang berfokus pada rancangan yang simpel dan kasual. ”Jadi, batik enggak hanya identik dengan gaya formal untuk ngantor ataupun orang-orang tua,” tuturnya.
Kombinasi batik dengan gaya milenial itu diharapkan bisa membuat kaum milenial saat ini lebih bangga dengan batik. Khususnya batik-batik Nusantara karya pelaku UKM di seluruh Indonesia. ”Sampai saat ini mungkin yang masih bergabung masih beberapa UKM yang ada di Jatim. Tapi, ke depan semoga bisa menjadi wadah bagi para pelaku UKM yang punya visi dan misi yang sama,” imbuh Ade.