Jawa Pos

Ada Syarat Rapid Test, Pendaftar KPPS Minim

-

SURABAYA, Jawa Pos − Rekrutmen kelompok penyelengg­ara pemungutan suara (KPPS) berakhir kemarin (13/10). Hasilnya, peminatnya masih sedikit. Sejak dibuka Rabu (7/10) hingga pukul 16.30 kemarin, jumlah pendaftar baru mencapai 23.587 orang.

Padahal, yang dibutuhkan 36.288 orang. Artinya, masih kurang 12.701 orang. Mereka akan ditempatka­n di 5.184 tempat pemungutan suara (TPS). Per TPS butuh tujuh petugas KPPS yang bertanggun­g jawab dalam menangani hal-hal teknis di bilik suara. ’’Yang daftar baru 65 persen. Memang masih kurang banyak,’’ kata Komisioner KPU Kota Surabaya Divisi Sosialiasi, Pendidikan Pemilih, Partisipas­i Masyarakat, dan SDM Subairi kepada Jawa Pos kemarin.

Kebutuhan KPPS itu belum termasuk dua personel linmas di masing-masing TPS. Artinya, dibutuhkan­10.368 tenaga linmas untuk menjaga keamanan 5.184 TPS. ’’Jumlah linmas juga masih kurang banyak. Tapi, rekrutmenn­ya relatif lebih mudah karena kita koordinasi­kan dengan kelurahan,” ujar Subairi.

Dia menyampaik­an, pihaknya tidak mudah merekrut petugas KPPS ketika kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini. Ada kendala khusus di lapangan. Salah satunya, pendaftar merasa ketakutan atau khawatir karena ada syarat wajib melakukan rapid test setelah dinyatakan lolos seleksi. Rapid test adalah bentuk protokol kesehatan pencegahan persebaran Covid-19 sebelum KPPS mulai bertugas

J

Pada saat mendaftar, mereka juga wajib melampirka­n surat keterangan sehat dari puskesmas setempat. Namun, ada saja puskesmas yang ogah mengeluark­an surat keterangan sehat karena yang bersangkut­an tidak bisa menunjukka­n hasil

atau swab test yang menyatakan bebas Covid-19. ’’Banyak yang batal gara-gara syarat ini (rapid test setelah lolos seleksi, Red),’’ imbuh Subairi.

Nah, untuk mencukupi kebutuhan KPPS, KPU Surabaya akan memperpanj­ang masa pendaftara­n. Pendaftara­n dibuka lagi hari ini (14/10) sampai 18 Oktober. Penyelengg­ara pemilu berjanji lebih proaktif. Misalnya, berkoordin­asi melalui pengurus RT/RT atau sosialiasi langsung ke kampungkam­pung. Tujuannya, semakin banyak warga yang mendaftar. Dengan demikian, kekurangan pelamar sebanyak 12.701 orang bisa tercukupi hingga lima hari ke depan.

Pantauan Jawa Pos kemarin, kekurangan pendaftar KPPS terjadi di hampir semua kelurahan. Salah satunya Kelurahan Romokalisa­ri. Di sana, dari 54 KPPS dan petugas linmas yang dibutuhkan, yang mendaftar hingga kemarin sore berjumlah 40 orang. Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Romokalisa­ri Kasri mengakui, sebagian warga enggan mendaftar karena syarat harus melakukan rapid test setelah dinyatakan lolos. Mereka mengaku khawatir jika hasilnya menunjukka­n reaktif. ’’Kalau tahu, ya dikucilkan warga. Itu yang paling ditakutkan sehingga banyak yang tidak jadi daftar,’’ tutur Kasri.

 ?? UMAR WIRAHADI/JAWA POS ?? Subairi
UMAR WIRAHADI/JAWA POS Subairi

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia