Jawa Pos

Barrett Cerdik, Demokrat Kepepet

Sidang Pencalonan Hakim Agung Pilihan Trump

-

WASHINGTON DC, Jawa Pos – Waktu yang dimiliki politisi Demokrat untuk mencegah pencalonan Amy Coney Barrett menjadi hakim agung AS semakin menipis. Manuver yang mereka lancarkan tidak cukup menganulir proses yang berlangsun­g di Senat AS. Apalagi, Barrett tampak cakap meladeni rangkaian pertanyaan dari Komisi Yudisial Senat AS.

Senator Kamala Harris menyempatk­an hadir pada hari kedua sidang pencalonan Barrett pada Selasa (13/10). Meski hanya hadir secara virtual, calon wakil presiden Partai Demokrat itu turut bertanya kepada perempuan 48 tahun tersebut. ”Apakah Anda tahu bahwa Trump menyatakan akan menunjuk hakim (agung, Red) yang mau menghapus Affordable Care Act (Obamacare)?” ungkapnya menurut The Guardian.

Pertanyaan Harris itu mewakili perasaan Demokrat. Mereka kukuh tidak ingin menerima Barrett sebagai hakim lembaga peradilan tertinggi. Menurut mereka, Barrett sama dengan Brett Kavanaugh, anggota terakhir panel Mahkamah Agung (MA) yang juga dicalonkan Presiden AS Donald Trump. Dia dianggap seorang pion yang ditempatka­n demi melancarka­n agenda Trump dan kubu konservati­f.

Demokrat membuktika­n prasangka mereka dengan rekam jejak Barrett. Dalam karirnya, Barrett memang beberapa kali mengekspre­sikan penolakann­ya terkait dengan hukum yang memperbole­hkan aborsi. Ibu tujuh anak itu juga terbukti condong ke sayap kanan di beberapa keputusann­ya. Termasuk pencabutan Obamacare alias ACA.

Kenyataann­ya, Barrett memang merupakan bidak yang paling penting di MA. Kehadirann­ya membuat komposisi hakim konservati­f berjumlah mayoritas mutlak atas sengketa hukum di AS. Enam berbanding tiga dari perwakilan liberal.

”Kita tak bisa berpura-pura tak tahu pandangan calon yang bersangkut­an terkait dengan hak perempuan untuk menentukan kehidupan mereka,” ujar Harris menurut CNN.

Namun, semua upaya mendiskred­itkan Republik tidak mempan. Barrett sama sekali tidak panik meladeni pertanyaan, kritikan, dan tudingan dari para senator. Selama 11 jam disidang, dia menjawab pertanyaan sulit dengan cerdik.

Salah satu pertanyaan, apakah dia bakal berusaha mengubah putusan kasus Roe vs Wade yang menjadi dasar hukum aborsi saat ini. Dia pun mengacu pada sikap mendiang Ruth Bader Ginsburg, hakim liberal yang meninggalk­an satu kursi kosong di MA. ”Hakim Ginsburg yang meminta calon hakim agung bersikap saat pencalonan. Tidak ada petunjuk, pratinjau, dan prediksi. Aturan Ginsburg ini sudah dipakai hampir semua calon,” jelasnya menurut Fox News.

Berkali-kali Barrett mengungkit panduan Ginsburg saat diminta pandangann­ya tentang kasus yang sedang berjalan di MA. Saat ditanya soal kematian George Floyd, dia mengakui bahwa rasisme memang menjadi masalah AS. Dia menjawab dengan bercerita tentang dua anak adopsinya dari Haiti demi menjauhkan­nya dari citra kubu rasis.

”Saya memohon Anda semua menghormat­i integritas saya. Saya di sini bukan untuk menjadi pion dan saya tak memberikan janji kepada Presiden Trump, staf Gedung Putih, ataupun Senator Republik,” tegasnya sebagaiman­a yang dilansir Agence France-Presse.

 ?? GREG NASH-POOL/GETTY IMAGES/AFP ?? UJI KELAYAKAN: Calon hakim Mahkamah Agung Amy Coney Barrett saat hadir dalam sidang Komite Kehakiman Senat pada hari kedua agenda konfirmasi calon hakim MA di Capitol Hill, Washington DC, Selasa (13/10).
GREG NASH-POOL/GETTY IMAGES/AFP UJI KELAYAKAN: Calon hakim Mahkamah Agung Amy Coney Barrett saat hadir dalam sidang Komite Kehakiman Senat pada hari kedua agenda konfirmasi calon hakim MA di Capitol Hill, Washington DC, Selasa (13/10).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia