Jawa Pos

Penumpang Angkutan Penyeberan­gan Naik

-

BANTEN, Jawa Pos – Mobilitas masyarakat mulai menggeliat. Buktinya, terjadi kenaikan jumlah penumpang pada titik penyeberan­gan Jawa–Sumatera. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat kenaikan jumlah penumpang sampai 16 persen dan kendaraan sekitar 10 persen. Pada awal pandemi Covid-19, jumlah penumpang ASDP anjlok hingga 90 persen.

Direktur Utama PT ASDP Ira Puspadewi menyatakan, mobilitas di sejumlah daerah belum normal. Sebab, aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada setiap daerah tidak sama.

”Ada daerah yang masih meminta rapid test,” katanya pada Selasa (13/10). Aturan ketat itu bakal berdampak pada jumlah penumpang. Apalagi, biaya rapid test kadang lebih mahal ketimbang harga tiket yang harus dibeli.

Setelah memasuki PSBB transisi, jumlah penumpang beranjak naik. Terutama untuk rute Merak–Bakauheni atau sebaliknya. ”Penumpang mungkin merasa aman menaiki kendaraan pribadi yang bisa muat di kapal daripada naik pesawat,” ungkapnya.

Ira meyakinkan, arus kas perusahaan masih aman. Karena itulah, biaya operasiona­l masih ditanggung perusahaan. ”Memang memakan tabungan, tapi saya berdoa agar tidak lebih buruk lagi,” tuturnya.

Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP M. Yusuf Hadi dalam kesempatan yang sama mengakui, jumlah penumpang dan kendaraan memang turun jika dibandingk­an dengan tahun lalu. Hingga Selasa lalu, penurunan jumlah penumpang jika dibandingk­an dengan tahun lalu mencapai 48 persen. Total kendaraan yang diangkut dengan kapal ASDP turun 37 persen. ”Namun, jika dibandingk­an dengan awal pandemi (Maret–Mei, Red), jumlahnya naik,” kata Yusuf.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia