Bintang-Bintang Bollywood Gugat TV
Anggap Lakukan Pemberitaan Tak Bertanggung Jawab
MUMBAI, Jawa Pos – Para sineas dan pelaku industri hiburan Bollywood menggugat media India. Sebanyak 34 orang –termasuk Aamir Khan, Shah Rukh Khan, dan Salman Khan– menuntut dua stasiun TV besar India atas pemberitaan yang tak bertanggung jawab dan melecehkan serta merendahkan Bollywood kemarin (14/10).
Mereka memperkarakan kasus tersebut ke pengadilan. Laporan itu dilayangkan beberapa bulan pasca wafatnya Sushant Singh Rajput pada 4 Juni 2020. Sang aktor ditemukan meninggal dunia di apartemennya di Mumbai. Polisi mengungkapkan, Rajput bunuh diri. Hingga kini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Seiring dengan itu, muncul pemberitaan miring terkait tragedi tersebut.
Media India menuding sineas serta rekan selebritas turut bertanggung jawab atas kematian Rajput. Diberitakan jika keputusan bunuh diri yang dilakukan aktor berumur 34 tahun itu tidak lepas dari produser yang menolak Rajput tampil di filmnya. Plus, banyaknya selebriti Bollywood yang menjadi bagian kartel obat-obatan terlarang.
Dalam pernyataan tertulis, perwakilan sineas menggugat dua stasiun TV besar di India serta para anchors utama dari kedua media. ”Mereka melakukan dan menyiarkan ’investigasi’ pribadi dan bertindak sebagai ’pengadil’ yang memutuskan bahwa orang-orang yang terhubung di Bollywood bersalah, berdasar apa yang mereka anggap ’bukti,’” ungkap pihak tersebut sebagaimana dikutip BBC.
Tidak ada tanggapan resmi dari media terkait. Hanya editor senior Times Now Navika Kumar yang memberikan komentar singkat via Twitter. ”Kalau berjuang demi menegakkan keadilan harus ke ranah sidang, ayo saja,” cuitnya pada Senin.
Para ahli menilai, media India adalah salah satu yang paling beragam dan kompetitif di dunia. Total, ada lebih dari 850 saluran berita dalam berbagai bahasa di negara Asia Selatan itu. Namun, mereka terbentur krisis kredibilitas. Abhinandan Sekhri, cofounder situs independen pengawas media Newslaundry, menyatakan, media India ”menyambut kematian” Rajput dengan euforia.
Sekhri menyatakan, kematian aktor PK itu ramai diberitakan karena efektif mengatrol rating sehingga mampu mendatangkan pengiklan. Namun, sisi buruknya, pemberitaan isu yang lebih krusial –seperti perkembangan ekonomi dan penanganan pandemi di India– tenggelam. ”TV India sudah seperti reality show. Saatnya pihak pengiklan lebih kritis dan menarik reklamenya dari stasiun TV yang menyiarkan pemberitaan palsu dan konten toxic,” tegas Sekhri.