Anggaran Cetak Surat Suara Rp 1,1 M
Jumlah DPT Diumumkan Besok
SURABAYA, Jawa Pos – Desain surat suara yang dipakai untuk mencoblos dalam Pilwali Surabaya 2020 sudah disepakati kedua pasangan kandidat. Kemarin (14/10) KPU Kota Surabaya memperlihatkan spesimen surat suara itu secara khusus kepada Jawa Pos. Kertas berukuran 18 x 23 sentimeter tersebut memuat foto dua pasangan calon (paslon) dalam dua bingkai.
Paslon nomor 1 Eri Cahyadi-Armudji berada di sebelah kiri, sedangkan kandidat nomor 2 Machfud ArifinMujiaman di sisi kanan. Eri-Armudji mengenakan hem putih polos dengan lambang bendera merah putih menempel di dada kiri. Keduanya mengenakan songkok hitam
Sementara itu, duet MachfudMujiaman juga tampil dengan hem putih, lalu dilapisi jas hitam plus songkok berwarna senada.
”Desain ini sama-sama sudah disetujui paslon. Sehingga, bisa kami tunjukkan secara terbuka,” kata Komisioner KPU Divisi Teknis Penyelengaraan Soeprayitno kemarin.
Dia melanjutkan, desain surat suara juga sudah sesuai peraturan. Yaitu, Keputusan KPU Nomor 399/PP.09.2
Kpt/01/KPU/VIII/2020 tentang Desain Surat Suara dan Desain Alat Bantu Coblos pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020.
Untuk mencapai hasil itu, KPU dua kali menggelar konsultasi ke tim help desk KPU di Jakarta. Yaitu, 2 Oktober dan 10 Oktober. Itu disebabkan masih ada komplain soal desain surat suara dari kedua paslon.
Tahapan selanjutnya adalah pencetakan surat suara. Namun, prosesnya masih menunggu penetapan daftar pemilih tetap (DPT). Surat suara akan dicetak sebanyak jumlah DPT ditambah 2,5 persen sebagai cadangan. KPU pun sudah mengalokasikan anggaran sampai Rp 1,1 miliar untuk mencetak kebutuhan surat suara. ”Anggaran ini berdasar rakor (rapat koordinasi, Red) sebelum penetapan DPT,” jelas Komisioner KPU Surabaya Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi Naafilah Astri Swarist.