Jawa Pos

Data Pasien Harus Tepat

Memengaruh­i Penentuan Zona

-

SIDOARJO, Jawa Pos - Jumlah warga yang terpapar virus terus bertambah. Namun, angkanya berkurang. Kemarin (14/10) pertambaha­n kasus baru warga yang terpapar virus korona sebanyak 27 orang. Angka tersebut termasuk rendah jika dibandingk­an dengan sebelumnya.

Sementara itu, angka kesembuhan mencapai 54 orang. Hanya ada satu orang yang meninggal. Dalam waktu dua pekan ke depan, target kematian pasien minimal. Sehari diharapkan tidak ada warga yang meninggal.

Selama dua hari terakhir, pertambaha­n angka pasien meninggal hanya satu orang. ”Targetnya (angka kematian, Red), kurang dari 1 persen,” kata Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarm­an.

Dengan begitu, Sidoarjo dapat masuk zona kuning penanganan Covid. Menurut Syaf, keakuratan data kasus Covid-19 berpengaru­h terhadap penentuan zona. Karena itu, pihak dinkes senantiasa mengklarif­ikasi kebenaran data para pasien Covid-19. Terutama data pasien yang merupakan warga Sidoarjo, tapi dirawat di luar Kota Delta.

Misalnya, pasien yang dirawat di Surabaya, Pasuruan, dan Malang. Syaf menerangka­n, data pasien harus benarbenar pasti. Selama ini, tambah dia, pihak dinkes hanya mendapat data laporan dari provinsi yang bersumber dari laporan dinas terkait.

Di rumah sakit Surabaya misalnya, pernah ada laporan bahwa angka pasien yang dirawat inap tinggi. Di beberapa rumah sakit, jumlahnya ratusan. Namun, setelah diklarifik­asi ke beberapa rumah sakit, angka pasien yang rawat inap tidak tinggi.

Termasuk di tiga rumah sakit di Surabaya yang telah diklarifik­asi beberapa pekan lalu. Hanya ada empat, tiga, dan dua pasien di setiap rumah sakitnya. Pasien lainnya hanya menjalani rawat jalan.

Bahkan, total warga Sidoarjo yang dirawat di luar wilayahnya terus berkurang. Hanya ada 38 orang. ”Data untuk rumah sakit di Sidoarjo sesuai. Antara laporan dan pasien yang dirawat sama,” lanjut Syaf.

Meskipun, untuk data setiap hari, ada beberapa yang berbeda. Data di rumah sakit merupakan data update tiap jam dan hari. Sementara itu, dinkes berdasar akumulasi laporan yang masuk di provinsi. Jadi, ada kalanya, data pasien yang sudah tidak dirawat hari ini masuk laporan besok sehingga jumlah yang dirawat hari ini masih banyak.

Padahal, beberapa sudah keluar rumah sakit, tapi belum terekam dalam laporan. Meski demikian, hal itu tidak menjadi masalah. Sebab, data di rumah sakit rujukan di Kota Delta selalu sesuai dengan fakta. Termasuk laporan tentang kematian.

Hal lain yang perlu dicermati adalah pelaporan dari rumah sakit luar Sidoarjo tentang data pasien. Sebelumnya, pelaporan hanya mencantumk­an jumlah warga positif Covid.

Mereka yang diperiksa dan hasilnya negatif tidak tercantum. Padahal, jumlah tersebut dapat memengaruh­i angka penanganan Covid. ”Sekarang sudah diperbaiki. Sehingga, data pertambaha­n, rata-rata kesembuhan di Sidoarjo semakin baik,” lanjutnya.

Syaf tetap mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap penularan virus korona. Meski pertambaha­n jumlah kasus mengalami penurunan, mereka tidak boleh lengah.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia