Jawa Pos

Uji Coba Pembelajar­an Tatap Muka Mulai Bulan Depan

-

GRESIK, Jawa Pos – Status Gresik sejauh ini masih oranye. Namun, penanganan dan perkembang­an kasus Covid-19 di Gresik tergolong bagus. Tingkat kesembuhan cukup tinggi. Sedangkan angka kematian yang terkonfirm­asi positif terbilang rendah jika dibandingk­an dengan banyak daerah lain. Yakni, 6 persen.

Karena capaian tersebut, Bupati Sambari Halim Radianto menerima lencana emas dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat peringatan Hari Jadi Ke-75 Jawa Timur pada 12 Oktober lalu. Kendati dari indikator data itu cukup menggembir­akan, bupati meminta jajarannya terus berupaya menekan persebaran Covid-19. Termasuk menekan tingka kematian.

Berdasar data, sejauh ini tinggal 199 pasien yang masih dirawat. Baik di Pondok Rehabilita­si dan Observasi Stadion Gelora Joko Samudro maupun beberapa rumah sakit rujukan. Di RSUD Ibnu Sina pun, dalam sebulan terakhir rujukan pasien Covid-19 menurun. ’’Tinggal sekitar 15 pasien yang dirawat. Kalau dua minggu lalu ada 30 pasien,” ucap Dirut RSUD Ibnu Sina dr Endang Puspitowat­i SpTHT-KL.

Bupati pun memberikan apresiasi dan mengucapka­n terima kasih kepada jajarannya dan seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Gresik. Mulai forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda), jajaran di lingkungan pemkab, hingga masyarakat yang patuh pada protokol kesehatan. ’’Kami ingin kasus diturunkan terus.

Karena itu, sinergisit­as satgas dan masyarakat harus lebih diperkuat,” kata Sambari.

Doktor lulusan Unair itu tidak menampik bahwa akumulasi kasus positif di Kabupaten Gresik hingga kemarin sudah sebanyak 3.440 orang. Namun, yang perlu mendapat catatan adalah angka kesembuhan yang tergolong sangat tinggi. Yakni, mencapai 88 persen. Tentu semua pihak berharap, sebelum ada vaksin, tingkat kesembuhan terus naik dan angka kematian bisa ditekan. Di lain pihak, kasus positif bisa semakin berkurang. ’’Karena itu, sekali lagi patuh protokol kesehatan sementara ini adalah vaksinnya,” ujar Sambari.

Kepala Satpol PP Pemkab Gresik Abu Hasan menegaskan, sejauh ini pihaknya terus intensif melaksanak­an operasi gabungan bersama TNI maupun Polri. Terutama menjaring warga yang tidak patuh protokol kesehatan seperti tidak mengenakan masker saat beraktivit­as di luar. Sejak diberlakuk­an denda terhadap para pelanggar sesuai Perbup 22/2020, pihaknya mencatat ada 1.217 orang yang terjaring operasi. Dari jumlah itu, 235 orang membayar denda

Rp 150 ribu. ’’Totalnya terkumpul Rp 35,2 juta,” jelasnya.

Sementara itu, lampu hijau dari bupati untuk memulai pembelajar­an tatap muka (PTM) langsung direspons dinas pendidikan (dispendik). Saat ini tim dispendik mengecek kesiapan sekolah-sekolah. ’’Kami sudah menyiapkan SOP untuk melaksanak­an PTM. Baik kapasitas kelas, jam sesi belajar, maupun protokol kesehatan. Tidak cukup dengan SOP, kesiapan sekolah tentu juga perlu dipastikan sebelum melakukan uji coba nanti,’’ kata Kepala Dispendik Gresik Mahin.

Menurut Mahin, bulan ini pihaknya akan menuntaska­n pengecekan dengan melihat langsung ke sekolah-sekolah. Tujuannya, ingin memastikan kesiapanse­kolah.’Manayangsi­ap dari sisi sarana-prasarana dan lainnya, nanti kami usulkan ke satgas,” ujarnya.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia