Kombinasikan Ecoprint dan Lurik dengan Gaya Milenial
SURABAYA, Jawa Pos – Ecoprint dan lurik jadi bahan utama desainer Yustin Muryani dalam karya terbarunya. Dua hal tersebut kemudian dipadukan dengan desain busana yang berbedabeda. Namun, semua disesuaikan dengan gaya khas milenial.
Tiga desain terbarunya itu diperagakan para model. Namun, tiga desain tersebut sangat berbeda satu sama lain. ’’Karya kali ini memang tiga-tiganya dibuat berbeda. Ada yang nuansa heritage, harajuku, sama moslem wear,’’ terangnya saat ditemui kemarin.
Untuk nuansa heritage, ada detail tokoh wayang srikandi yang ditambahkan pada bagian rok. Untuk nuansa harajuku ala Jepang, ditambahkannya dari bagian desain atasan. Gaya oversize untuk bagian atasan juga diadaptasinya dalam desain kali ini.
Meski mencampurkan banyak budaya di dalamnya, Yustin tetap menampilkannya dalam modest fashion. Sementara itu, cuttingcutting yang dipakai dalam karyanya kali ini lebih ke cutting asimetris. ’’Tapi, cutting yang asimetris ini lebih dipakai untuk kain luriknya. Biar ada variasi karena lurik ini garisnya lurus,’’ jelasnya.
Perempuan 56 tahun itu menambahkan, memadukan kain Nusantara seperti lurik dan karya UMKM seperti ecoprint dengan gaya milenial memang menjadi fokusnya akhir-akhir ini. ’’Sengaja, biar anak-anak zaman sekarang juga tahu kalau kain-kain tersebut bisa dikreasikan sesuai dengan gaya mereka juga,’’ ucapnya.
Bahkan, meski dengan warna yang didominasi cokelat, Yustin mengaku warna tersebut bukan berarti hanya menjadi warna untuk orang-orang tua. Warna earth tone itu pun ingin dibuktikannya juga cocok untuk anak-anak milenial.