Ekspor Impor Triwulan III Meningkat
SURABAYA, Jawa Pos – Kinerja ekspor dan impor Jawa Timur (Jatim) membaik bulan ini. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi tren peningkatan setelah sempat tu- run di awal pandemi Covid-19 pada triwulan II lalu.
Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan menyebutkan, nilai ekspor September naik sekitar 11,14 persen jika dibandingkan dengan Agustus lalu. Bahkan, capaian itu lebih tinggi ketimbang September tahun lalu. Kenaikannya berkisar 0,21 persen.
”Pada triwulan I lalu, ekspor lebih tinggi daripada periode 2018–2019. Tapi, pada triwulan II lalu, ekspor turun. Cenderung di bawah nilai ekspor 2018–2019. Lalu, pada triwulan III ada peningkatan cukup signifikan,” paparnya kemarin (15/10).
Optimisme lain muncul dari
komoditas. Kinerja delapan di antara sepuluh komoditas ekspor utama Jatim menunjukkan peningkatan. Di antaranya, tembaga, kayu dan barang dari kayu, ikan dan udang, serta daging dan ikan olahan. ”Delapan komoditas mengalami tren kenaikan dan kabar itu menggembirakan,” ungkap Dadang.
Sementara itu, kinerja impor September naik 11,11 persen bila dibandingkan dengan Agustus lalu. Namun, kinerja itu masih berada di bawah
September 2019. ”Impor Jatim masih didominasi bahan baku dan penolong yang berkontribusi 78,10 persen,” jelasnya.
Meski ekspor impor menunjukkan tren positif, neraca perdagangan Jatim selama September tetap defisit. ”Penyebabnya, selisih nilai perdagangan yang negatif pada sektor migas lebih besar kalau dibandingkan dengan selisih nilai perdagangan yang positif pada sektor nonmigas,” ujar Dadang.