Isu Tsunami Makin Marak

BANYUWANGI, Jawa Pos - Pasca mencuatnya hasil penelitian tim riset Institut Teknologi Bandung (ITB) soal potensi gempa besar dan tsunami wilayah perairan selatan Pulau Jawa, isu bakal terjadinya tsunami terus bermunculan di sejumlah wilayah pesisir Jatim.

Tak sedikit masyarakat yang dibuat panik. Namun, ada juga yang tetap tenang karena sudah mendapat sosialisasi secara komplet.

Terakhir terjadi di wilayah Pantai Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. Isu tsunami sempat beredar. Aktivitas warga di wilayah Grajagan sempat berkurang. Selain takut dengan isu itu, kondisi cuaca yang tidak bersahabat di Laut Selatan membuat nelayan enggan melaut.

Namun, kabar itu kini disikapi biasa oleh masyarakat. Mereka telah beraktivitas normal. ”Sudah diberikan sosialisasi terkait dengan potensi tsunami, warga merasa tenang,” kata Kepala Pelabuhan Grajagan Ahcmad Supriyono.

Terkait dengan tsunami yang diprediksi melanda kawasan Laut Selatan, pihaknya sudah mendapat bantuan early warning system (EWS) atau alat deteksi dini tsunami. ”Dari riset, Pantai Grajagan termasuk wilayah yang rawan bencana,” katanya.

Sebelumnya, isu tsunami juga sempat membuat heboh warga di pesisir Pantai Sine, Tulungagung. Pemicunya, setelah seorang nelayan setempat melihat fenomena air laut surut dan ikan-ikan laut naik ke pantai. Akibatnya, terjadi kepanikan masal. Warga panik dan mengungsi ke dataran tinggi.

Bupati Maryoto Birowo sebelumnya menginstruksi jajarannya untuk aktif memberikan sosialisasi. Selain itu, pihaknya segera menyiapkan perangkat EWS.

Di Jember, pemkab setempat telahmenginventarisasidesa-desa yangberpotensiterkenatsunami. Sejumlah antisipasi mulai dilakukan.(kri/abi/rt/nda/c12/ris)

KRIDA HERBAYU/JAWA POS RADAR GENTENG PERSIAPAN: Sejumlah nelayan memeriksa kapal sebelum melaut di Pantai Grajagan, Purwoharjo, kemarin. Meski kawasan mereka masuk wilayah rawan tsunami, mereka tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.