Usulkan Kompetisi Satu Putaran atau Turnamen
Mayoritas Kontrak Pemain Berakhir Desember 2020
JAKARTA, Jawa Pos – PSSI tidak bisa seenaknya sendiri mengundur-undur kelanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Mereka juga harus memikirkan situasi pemain. Sebab, hampir semua kontrak pemain habis akhir Desember nanti. Artinya, jika mereka dimainkan pada 1 Januari, tentu sudah masuk musim baru dan akan ada renegosiasi kontrak yang lagi-lagi bakal memusingkan klub.
Salah seorang pemain senior Persita Tangerang Samsul Arif mengusulkan agar PSSI tidak gegabah memutuskan kelanjutan kompetisi. Dia berharap jadwal Liga 1 disesuaikan dengan kontrak pemain. Artinya, harus berakhir Desember. ’’Yang paling logis liga berjalan sampai Desember,’’ ucapnya.
KENYANG PENGALAMAN: Samsul Arif berharap lanjutan kompetisi berjalan dengan menyesuaikan durasi kontrak pemain.
Dia pun mempertanyakan format dua wilayah yang diusulkan jika kompetisi Liga 1 dimainkan pada awal Januari. Sebab, hal itu tentu harus dibicarakan dulu dengan klub maupun pemain. ’’Karena waktunya sudah mepet. Tapi, kami berharap yang terbaik saja,’’ kata mantan pemain Persela Lamongan tersebut.
Samsul mengusulkan kompetisi Liga 1 musim ini dijalankan satu putaran saja. Sebab, jika hanya satu putaran, kompetisi bisa diselesaikan pada Desember jika memang dimainkan pada 1 November mendatang.
Atau, opsi lainnya adalah turnamen. Dua format itu dirasa sangat logis untuk saat ini. Klub tentu akan rugi dan pemain akan sulit melakukan renegosiasi jika kompetisi tidak berakhir sesuai kontrak yang tertera pada awal musim. ’’Kami juga biar bisa fokus di tahun depan. Penginnya pemain, paling logis harusnya turnamen atau liga satu putaran saja,’’ tegasnya.
Ya, jika kompetisi dijalankan pada November, otomatis jeda kompetisi akan ada di akhir Januari. Biasanya, di jeda kompetisi tersebut, ada jendela transfer. Bagaimana bisa ada jendela transfer jika pada Desember sebagian besar kontrak pemain sudah berakhir?
Di luar itu, Samsul juga berharap segera ada kejelasan mengenai kompetisi. Sebab, saat ini pemain masih dalam posisi bingung untuk latihan. Bingung bagaimana harus menyikapi perkembangan kompetisi yang masih tidak jelas kapan digulirkan. ’’Kalau situasinya seperti ini, pemain juga kurang motivasi untuk menjalani latihan,’’ ungkapnya.
Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita masih tidak mau memikirkan hal tersebut. Yang pasti, pihaknya saat ini masih fokus mempersiapkan kompetisi. Fokus membuat jadwal baru ataupun format baru jika kompetisi memang tidak bisa digelar pada November ini karena tidak ada izin dari kepolisian. ’’Kami masih mematangkan semuanya,’’ terangnya.