Jawa Pos

Petakan Potensi Kawasan Rawan Tergenang

Dewan Minta Evaluasi Masterplan Saluran Air

-

SURABAYA, Jawa Pos − Penanganan genangan menjadi pekerjaan rumah( P R) yang harus dituntaska­n. Tahun ini p em k o t bertekad meredam seluruh potensi genangan air itu. Serangkaia­n program penanganan genangan sudah disiapkan.

Ada sejumlah program penanganan genangan yang digagas pemkot. Di antaranya, normalisas­i. Pengerukan itu menyentuh box culvert, boezem, hingga saluran air. Perinciann­ya, 13 boezem, 7

box culvert, dan 21 saluran air. Pembuatan tanggul pun dilakukan. Lokasinya di sepanjang Kali Lamong. Panjangnya berkisar 2 km. Selain itu, p em k o t menambah kapasitas rumah pompa.

Kabid Pematusan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Eko Yuli Prasetya menuturkan, pengerukan saluran terus berjalan

Contohnya, di wilayah Gunung Anyar. Dengan alat berat, petugas mengeruk saluran Kebonagung. Mulai dari kawasan Rungkut hingga Gunung Anyar.

Normalisas­i box culvert juga berjalan. Salah satunya di kawasan Sidotopo. Petugas terjun ke saluran. Mengeruk sedimentas­i, lumpur, hingga sampah. Menurut Eko, pengerukan terus dilakukan. Targetnya tuntas sebelum musim hujan tiba. Dengan demikian, saluran serta box culvert optimal menampung air. ’’Sesuai prakiraan BMKG, intensitas hujan meningkat sejak November,’’ paparnya.

Ada dua program lain yang tidak kalah penting. Pertama, pemetaan daerah. Terutama yang memiliki potensi genangan. Yang kedua menyiapkan petugas pematusan untuk tanggap dalam mengahadap­i genangan.

DPUBMP sudah melakukan pemetaan. Jumlah kawasan genangan di Kota Pahlawan tersebar. Mulai perkotaan hingga kawasan pinggiran.

Contoh kawasan yang rawan genangan adalah Jalan Ahmad Yani, Wonokromo.

Awal tahun lalu, tepatnya 31 Januari, air merendam jalan itu. Lokasinya di dekat Rumah Sakit Islam (RSI) sampai SMA Khadijah. Pemicu genangan tersebut adalah penyempita­n aliran air.

DPUBMP tak ingin air kembali merendam lokasi tersebut. Langkah antisipasi dilakukan. Saluran air dibenahi. ’’Sudah lancar,’’ paparnya.

Di wilayah timur, kawasan Kedung Baruk dan Jalan Arif Rahman Hakim menjadi perhatian. Sebab, awal tahun lalu kawasan tersebut terendam air. Solusinya mengeruk afvoer. Di wilayah barat, pemetaan kawasan genangan berlokasi di Jalan Mayjen Sungkono. Dari telaah pemkot, kawasan pertokoan di wilayah itu memiliki saluran air yang lebih tinggi dibandingk­an jalan. Akibatnya, air tidak bisa mengalir.

Pemkot turun tangan dengan normalisas­i saluran dan penyediaan pompa air. Pengerjaan­nya

dilakukan sejak awal tahun. Di kawasan selatan, tepatnya di Banyu Urip, dari hasil monitoring, genangan disebabkan sampah. Kotoran menghambat laju air.

Upaya lain adalah dengan mengerahka­n petugas p emat u san. Eko mengatakan, saat ini pekerja turun melakukan normalisas­i dengan mengeruk saluran air. Namun, saat musim hujan, tugas tim tersebut bertambah. Selain mengeruk sungai, p em k o t meminta petugas turun ke rumah pompa. Membersihk­an kotor anyang ikut masuk .’ Karena sampah membuat pompa tersendat,’ jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C Aning Rahmawati meminta pemkot mengevalua­si

Surabaya Drainage Masterplan (SDMP) atau masterplan saluran air. SDMP tidak hanya mencakup saluran air besar di tengah perkotaan. Namun, di dalamnya juga mengatur saluran air pemukiman. ’’Sehingga penanganan komprehens­if,’ tuturnya.

Selain itu, normalisas­i tidak hanya mengeruk lumpur. Pemkot juga diminta memelototi lebar saluran. Ketika terjadi penyempita­n, pemkot harus mengembali­kan saluran tersebut pada ukuran normal.

Dari sidak dewan, tidak sedikit saluran yang menyempit. Hal itu disebabkan pembanguna­n. ’’Bisa karena rumah warga atau gedung perkantora­n,’’ terangnya.

 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? SIAP-SIAP MUSIM HUJAN: Alat berat mengeruk lumpur di Kalimas, Surabaya. Pengerukan sedimen dilakukan agar sungai bisa menampung lebih banyak air.
FRIZAL/JAWA POS SIAP-SIAP MUSIM HUJAN: Alat berat mengeruk lumpur di Kalimas, Surabaya. Pengerukan sedimen dilakukan agar sungai bisa menampung lebih banyak air.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia