Perkuat Harmonisasi, Jaga Kerukunan Umat
Warga Kota Surabaya yang multikulturalisme perlu terus menjaga dan memperkuat harmonisasinya.
WALI Kota Surabaya Tri Rismaharini memiliki beragam upaya untuk terus menjaga harmonisasi tersebut. Salah satunya diwujudkan dengan memberikan izin mendirikan bangunan (IMB) gratis kepada seluruh rumah ibadah dan fasilitas pendidikan. Itulah peninggalan berharga Risma dalam menjaga kerukunan warganya.
Pemberian IMB gratis yang sifatnya sosial itu dilakukan secara simbolis di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Kamis (8/10). IMB itu diserahkan langsung kepada pihak gereja, pengurus masjid, dan pengurus sekolah yang IMB-nya sudah selesai diuruskan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Risma tampak bahagia saat penyerahan IMB itu. Keinginannya yang selama ini terpendam perlahan terealisasi. Meski sedikit, ia sudah bisa menyalurkan IMB gratis itu. Namun, ia menargetkan seluruh rumah ibadah dan fasilitas pendidikan di Surabaya sudah harus memiliki IMB hingga akhir masa jabatannya.
”Ini secara simbolis dulu. Nanti kita uruskan semuanya,” ujar Risma di hadapan pendeta, pengurus masjid, dan pengurus sekolah.
Presiden UCLG ASPAC tersebut juga mengaku sudah lama ingin memberikan IMB itu ke rumah ibadah dan fasilitas pendidikan. Namun, ada beberapa persyaratan yang membutuhkan waktu lama untuk dipenuhi. ”Jangankan IMB rumah ibadah, tanahnya pemkot aja juga begitu, kok. Misalkan IMB sekolah kita, sulit juga,” katanya.
Menurut Risma, pemberian IMB itu sangat penting bagi dirinya. Sebab, dia ingin meninggalkan sesuatu yang berharga bagi rumah ibadah di seluruh Surabaya. Apalagi, dia sudah selesai menjabat Wali Kota Surabaya sekitar Februari 2021. Semua sudah harus selesai sebelum Risma purnatugas.
”Saya bilang ke teman-teman, sudahlah, pokoknya dikeluarkan dan diberikan dulu meskipun sedikit. Karena memang prosesnya harus menata tanahnya, batas-batasnya dan sebagainya. Karena kami juga berharap di kemudian hari tidak ada masalah,” tegasnya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya, dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Surabaya Robben Rico menjelaskan bahwa ada sembilan IMB yang diserahkan secara simbolis kali ini. Yakni, terdiri atas lima masjid, satu sekolah, dan tiga gereja. ”Harapannya, memang nanti semua tempat ibadah, semua fasilitas pendidikan dan yang sifatnya sosial, diharapkan bisa diselesaikan semua. Harapannya, sebelum Bu Wali turun, semuanya sudah klir dan selesai,” katanya.
Sementara itu, Pendeta Ronny dari
Gereja Bethany Surabaya yang menerima IMB itu mengaku sangat berterima kasih kepada Risma beserta jajaran. Bantuan dalam menguruskan legalitas IMB gerejanya sangat berarti.
”Kami juga sangat terharu dengan perhatian pemkot. Sebenarnya, selama ini kami sudah patuh apa pun perintah Bu Risma, termasuk ketika kami diminta stop untuk beribadah di gereja karena ada pandemi. Kami pun taat saat itu, jadi sudah bersinergi dengan pemkot,” ungkap Ronny.
Ketua PC NU Kota Surabaya Dr Ahmad Muhibbin juga menerima IMB tersebut secara simbolis untuk salah satu masjidnya. Ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Risma dan jajaran yang membantu pengurusan IMB. Menurut dia, kebijakan itu sangat luar biasa dan menjadi bukti perhatian pemkot dalam memberikan legalitas pada rumah ibadah.
”Bagaimana pun juga, ini aset keagamaan. Sehingga ini juga menjadi bagian dari membangun kota yang holistik. Jadi, pembangunan kota ini tidak hanya sekadar fisik yang sudah jelas bagusnya saat ini, tapi dari aspek spiritual juga memberikan dukungan simultan terhadap kemajuan kota. Nah, ketika warganya tenang dan nyaman dalam kehidupan sosial keagamaan, maka Surabaya akan terus menjadi kota yang layak ditinggali semua golongan,” papar Ahmad Muhibbin.