Kembangkan Obat Baru dan Vaksin Covid-19
Riset Tim Peneliti Unair
SURABAYA, Jawa Pos – Universitas Airlangga (Unair) masih terus mengembangkan riset untuk penanganan Covid-19. Sebelumnya, Unair menemukan kombinasi obat Covid-19 dan hasil uji klinisnya telah disampaikan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kini tim peneliti Unair berfokus terhadap riset tentang obat baru dan vaksin Covid-19.
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih menyatakan, terkait dengan kombinasi obat Covid-19 yang dilakukan atas permintaan Badan Intelijen Negara (BIN) dan TNI-AD, uji klinisnya sudah selesai. Hasilnya pun sudah disampaikan kepada BPOM.
”Progresnya, kami masih menunggu. Yang jelas, kami (Unair) sudah menyampaikan laporan hasil uji klinis kepada BIN dan TNI-AD. Selanjutnya menjadi kewenanganan BIN dan TNI-AD,” katanya kepada Jawa Pos di ruang Rektorat Kampus C Unair kemarin (15/10).
Saat ini pemerintah berfokus terhadap vaksin Covid-19. Jadi, Unair telah mempertimbangkan relevansi terkait kombinasi obat dengan fokus pemerintah saat ini. ”Saat ini tim peneliti Unair berfokus pada pengembangan riset obat baru dan vaksin Covid-19 untuk kebutuhan jangka menengah dan panjang,” jelasnya.
Meski begitu, kombinasi obat Covid-19 Unair kini menjadi salah satu rekomendasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia untuk penanganan korona.
Nasih menuturkan, dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk produksi kombinasi obat Covid-19. Kombinasi obat tersebut merupakan riset untuk penanganan jangka pendek. Pada Juni hingga Agustus lalu, kombinasi obat itu bisa digunakan. ”Jangka menengahnya adalah obat baru yang sudah maju final untuk uji praklinis, baik in vitro maupun in vivo,” jelasnya.
Nasih mengklaim, hasil in vitro obat baru atau yang disebut obat Unair 3 itu mempunyai kekuatan yang lebih baik ketimbang senyawa sintetis obat baru Covid-19 lainnya. Dalam waktu ke depan, obat baru tersebut disiapkan untuk bisa diuji klinis ke manusia.
Sementara itu, untuk riset vaksin, tim peneliti Unair terus menunjukkan perkembangan besar. Saat ini Unair juga akan memulai untuk uji praklinis vaksin Covid-19 yang dikembangkan secara mandiri.
”Pembuatan vaksin ini membutuhkan proses riset yang cukup panjang dan diharapkan selesai pada pertengahan 2021,” ujarnya.
Nasih menyatakan, vaksin Merah Putih secara nasional menjadi prioritas untuk dikembangkan. Riset itu telah dimulai pada Mei 2020. ”Saat ini Unair juga bekerja sama dengan Oxford University dalam uji klinis vaksin yang melibatkan RS Unair dan RSUD dr Soetomo,” jelas dia.