Jawa Pos

Kombucha Aman Dikonsumsi asal Tak Setiap Hari

-

SURABAYA, Jawa Pos — Sebelum pandemi, Ogi Dhaneswari Dara Ninggar hanya membuat kombucha untuk dikonsumsi sendiri. Menurut dia, selain rasanya enak, minuman itu membuat badannya lebih segar dan enteng.

Namun, sejak pandemi, Ogi mulai membuat kombucha tidak hanya untuk diminum sendiri. Tetapi juga dijual sebagai salah satu alternatif minuman sehat. Apalagi, saat ini kesadaran orang terhadap kesehatan lebih tinggi dibanding sebelumnya. ”Yang aku rasain, badan tidak mudah ngedrop karena kombucha bisa sebagai immune booster. Pas dijual ternyata peminatnya lumayan,” terang penggagas Mamaramah Eco Bulk Store itu.

Ogi menjelaska­n, kombucha dibuat dari jenis teh hitam yang difermenta­si dengan campuran biang teh bernama symbiotic culture of bacteria and yeast (SCOBY). Proses fermentasi kedua bahan membutuhka­n waktu 7—10 hari. Untuk mendapatka­n varian rasa yang berbeda-beda, kombucha bisa kembali difermenta­si selama dua atau tiga hari. Dengan menambahka­n campuran buah, rempah, atau bunga teh. ”Warnanya nanti mengikuti campuran perasanya pada fermentasi kedua,” imbuhnya.

Terkait hal tersebut, dokter spesialis gizi klinik yang berpraktik di RKZ dr Hidayat Wiriantono SpGK MKes (Gizi) DFN mengatakan, secara umum kombucha boleh dikonsumsi. Hanya, harus sesuai dengan kadar alias tidak berlebihan. ”Kalau diminum setiap hari kok saya rasa kurang bagus ya. Tapi, kalau sebagai minuman penyegar di saatsaat tertentu saja ya tidak apa-apa,” jelasnya kepada Jawa Pos.

Alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Unair itu menuturkan, bahan dasar black tea atau green tea yang ditambahka­n bakteri serta gula lalu difermenta­si menjadi kombucha membuat minuman itu mengandung beberapa komponen yang baik. Sebut saja, kandungan prebiotik dan probiotik yang bisa memperbaik­i fungsi pencernaan. Selain itu, mengatasi diare dan meningkatk­an imunitas.

Kemudian, green tea juga sarat dengan polifenol yang berperan sebagai antioksida­n.

Alias penangkal radikal bebas penyebab risiko terjadinya kanker, kanker payudara dan kanker usus besar. ”Kita juga tahu bersama kalau antioksida­n itu bisa menurunkan kolesterol dan mengontrol gula darah,” imbuhnya.

Di samping benefit yang bisa diperoleh dari mengonsums­i kombucha, Hidayat juga mengimbau untuk tetap memperhitu­ngkan risikonya. Terutama mewaspadai agar jangan sampai kadar konsentras­i alkohol pada kombucha terlalu tinggi. Sehingga berubah menjadi minuman beralkohol yang membuat ketergantu­ngan. ”Bisa timbul pertumbuha­n jamur atau bakteri yang bisa bikin mual, alergi, dan tidak baik untuk hati jika cara memprosesn­ya tidak tepat,” paparnya.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? JANGAN BERLEBIHAN: Ogi menuangkan kombucha kepada Noer Ratih.
DIPTA WAHYU/JAWA POS JANGAN BERLEBIHAN: Ogi menuangkan kombucha kepada Noer Ratih.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia