Mesin PCR Bermasalah, Tes Terbatas
Sehari Hanya 180 Sampel
SIDOARJO, Jawa Pos – Proses swab untuk guru di Sidoarjo belum berlaku. Hingga kemarin (15/10), para pengajar belum ada yang di-swab. Salah satu mesin polymerase chain reaction (PCR) di area GOR Delta bermasalah.
Mesin masih dalam proses perbaikan. Tidak dapat memeriksa sampel dengan optimal. Dengan begitu, jadwal swab untuk ratusan guru di Kota Delta juga tidak sesuai rencana.
Sebelumnya, tes swab untuk para guru direncanakan sejak pekan lalu. Tapi, hingga saat ini belum terlaksana. Ada permasalahan di mesin PCR.
”Sumber daya untuk swab kami punya. Tim dari puskesmas siap sedia,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman. Dengan demikian, tidak ada masalah SDM. Hanya terkendala mesin yang belum dapat difungsikan.
Di GOR Delta, ada dua mesin PCR sebagai fasilitas swab. Masingmasing mesin mampu menganalisis sampel maksimal 300.
Dua mesin berarti bisa menganalisis sampel sebanyak 600. Tapi, karena satu mesin masih perlu pembenahan, tes swab juga dilakukan terbatas. Pada tes tahap awal yang akan dilakukan minggu depan, ada 180 orang yang bakal mengikuti swab.
Mereka terdiri atas guru sebanyak seratus orang. Sisanya 80 orang adalah warga yang berasal dari berbagai daerah yang diantar pihak puskesmas. Mereka di-swab berdasar hasil tracing dari pasien yang positif Covid-19. ”Mereka kontak erat dengan pasien,” ujar Syaf.
Target pemeriksaan untuk para guru di Sidoarjo sebanyak seribu orang. Terdiri atas para guru dari berbagai jenjang. Hanya mereka yang terdaftar menjadi peserta swab yang dapat mengikuti tes. Penentuan peserta diserahkan pada pihak dikbud.
Pihak dinkes hanya sebagai pelaksana. Sementara itu, proses tracing terus dilakukan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Mereka yang sakit juga menjalani perawatan di rumah sakit.
Di sisi lain, warga yang positif tapi tidak menunjukkan gejala bisa isolasi mandiri di rumah. Mereka juga dapat isolasi di tempat yang disediakan pemerintah. Yakni, hotel yang ditunjuk untuk isolasi.
Saat ini, hotel tersebut sepi. Hanya ada 27 orang yang isolasi. Dengan kapasitas 70 orang. ”Setiap hari yang isolasi ganti,” jelas Sekretaris Dinkes Sidoarjo Zuhaida. Warga yang sembuh pulang ke rumah. Diganti dengan mereka yang sakit.