Mitologi Bidadari Inspirasi Karya
SURABAYA, Jawa Pos – Peringatan Hari Batik yang jatuh tiap 2 Oktober menginspirasi desainer Cahya Budi Saptono untuk berkarya. Dia mengkreasikan batik Pekalongan untuk sebuah gaun. Sementara itu, pola gaun terinspirasi dari tokoh mitologi bidadari kayangan. Jatuhnya, model gaun itu menyerupai sayap di kedua lengannya. Gaun tersebut didominasi warna biru dengan model terusan panjang. Bagian dada dibuat pola model dengan straps di bagian kedua bahu dan potongan V-neck. Begitu pula pada bagian punggungnya.
Sementara itu, di bagian bahu juga ditambahkan potongan kain panjang dengan arah ke belakang, menyerupai sayap. Model itu terinspirasi dari legenda 7 bidadari yang berasal dari Jawa Tengah.
”Seakan-akan ini adalah busana bidadari yang bersayap,” kata Cahya. Untuk bahan bagian atas, Cahya memilih brokat yang dilapisi sifon.
Tepat pada bagian atas perut sampai bawah disambungkan kain batik dengan potongan mermaid ekor panjang. Kain yang dipilih adalah batik Pekalongan dengan motif bunga-bunga berwarna biru. Batik pesisiran utara itu dipilih karena inspirasi legenda 7 bidadari yang sama-sama berasal dari Jawa Tengah. ”Bunga-bunga pada motif tersebut juga menyimbolkan keanggunan ” ujar Cahya.
Dia merancang gaun tersebut dalam rangka memperingati Hari Batik pada 2 Oktober lalu. Menurut dia, motif dan makna batik Indonesia sangat beragam. Dia pun mencoba mengkreasikan kain batik secara rutin, bahkan saat pademi sekalipun. Sebab, dia ingin membuat kreasi batik yang beragam dari seluruh Indonesia. Terlebih dengan ciri khas elegan dan milenial.
”Jadi, berkeasi lewat model yang sekiranya disukai anak muda agar mereka lebih mencintai dan tertarik menggunakan batik,” jelas alumnus LPTB Susan Budiharjo itu.
Selain merancang busana, Cahya mempelajari pembuatan dan motif-motif batik. Misalnya, batik tulis, cap, dan celup. Menurut dia, itulah dedikasinya untuk mencintai batik Indonesia.