Jawa Pos

Laka di Ahmad Yani Turun, Mastrip Naik

Dibandingk­an Tahun Lalu

-

SURABAYA, Jawa Pos – Angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) terus ditekan Satlantas Polrestabe­s Surabaya. Terutama di dua jalan yang rawan terjadi laka lantas. Yakni, Jalan Ahmad Yani dan Mastrip. Berdasar data kejadian, penurunan signifikan terjadi di Jalan Ahmad Yani.

Kanitlaka Lantas Polrestabe­s Surabaya AKP M. Faqih mengatakan, saat ini terdapat 11 kejadian laka lantas di kawasan Jalan Ahmad Yani. Jumlah tersebut sementara menurun jika dibandingk­an dengan tahun lalu. Saat itu, terdapat 26 kejadian laka. Dengan perincian, 2 korban meninggal dunia, 4 orang luka berat, dan 28 orang mengalami luka ringan. Kerugian materi mencapai Rp 21,8 juta.

’’Dari kejadian tersebut, paling banyak diakibatka­n kendaraan roda dua dan empat. Artinya, keduanyaha­mpirsamaba­nyaknya,’’ paparnya kemarin (16/10).

Hal tersebut terjadi tak lain karena kondisi Jalan Ahmad Yani. Apalagi dengan adanya frontage road. Jalan yang lebar serta mulus membuat pengemudi menancap gas kendaraann­ya. Akibatnya, tak sedikit roda empat yang mengalami kecelakaan.

’’Penyebabny­a pun beragam. Mulai mengantuk hingga kehilangan kendali,’’ lanjutnya.

Sementara itu, hingga Oktober tahun ini, jumlah kejadian memang menurun. Namun, sudah ada 2 korban meninggal dunia, 2 luka berat, dan 11 lainnya luka ringan. Kerugian materi sekitar Rp 5,5 juta. ’’Ya, semoga tidak ada laka lagi,’’ kata Faqih.

Tahun ini juga tak berbeda dengan tahun lalu. Kendaraan roda empat sedikit mendominas­i. Penyebabny­a pun sama. Sebagian besar karena faktor human error. Salah satunya, mengantuk saat berkendara.

Jika di Jalan Ahmad Yani terjadi penurunan, kasus laka lantas di kawasan Mastrip, Karang Pilang, sedikit mengalami kenaikan. Jika tahun lalu terdapat lima kejadian, sekarang sudah ada tujuh laka lantas dengan jumlah korban jiwa satu orang. ’’Tahun lalu juga satu orang yang meninggal dunia,’’ kata Faqih.

Menurut dia, khusus di Mastrip, sebagian besar laka lantas didominasi kendaraan roda dua. Pengendara kehilangan kendali karena tingginya kecepatan.

Sekilas, lanjut Faqih, jika dari data yang dikumpulka­n, terjadi penurunan laka lantas di berbagai titik. Salah satunya di Jalan Ahmad

Yani. Kalaupun naik, angkanya tidak signifikan. Hal itu disebabkan beberapa faktor. Salah satunya, gencarnya penindakan tilang pelanggara­n lalu lintas.

Selain itu, patroli di zona rawan laka ditingkatk­an. Penurunan laka juga disebabkan adanya pandemi Covid-19. Yang mana, jumlah volume kendaraan mengalami penurunan. Apalagi, saat ada pembatasan sosial berskala besar (PSBB), jumlah kendaraan turun drastis.

Upaya lain yang dilakukan petugas adalah memberikan edukasi ke sekolah-sekolah. Harapannya, pelajar yang berusia 17 tahun bisa taat lalu lintas. ’’Kami juga memberikan edukasi ke warga sebelum mereka mengurus SIM,’’ terangnya.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? SALAH SATU BLACK SPOT: Truk dan kendaraan berat melintas di Jalan Raya Karang Pilang yang kerap terjadi kecelakaan lalu lintas.
DIPTA WAHYU/JAWA POS SALAH SATU BLACK SPOT: Truk dan kendaraan berat melintas di Jalan Raya Karang Pilang yang kerap terjadi kecelakaan lalu lintas.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia