Jawa Pos

Membalas Manu meski tanpa Trofi

-

BAGI 32 pelatih klub di fase grup plus 55 jurnalis yang punya hak suara, tentu lebih mudah memilih Manuel Neuer ketimbang Jan Oblak sebagai Kiper Terbaik Liga Champions 2019–2020. Neuer adalah kapten yang membawa Bayern Muenchen merengkuh juara, sedangkan Oblak hanya sampai perempat final bersama Atletico Madrid.

Alhasil, saat penghargaa­n diumumkan bersamaan dengan undian fase grup di Nyon, Swiss, pada 1 Oktober lalu, perolehan poin Manu –sapaan akrab Manuel Neuer– unggul jauh atas Oblak (376 berbanding 92). Pertemuan di Allianz Arena dini hari nanti (22/10) pun memberi Oblak kesempatan untuk membalas kekalahan oleh Manu.

Padahal, bicara soal performa, The Wall –julukan Oblak– tidak kalah ketimbang Manu. Bahkan, musim ini Oblak hanya kebobolan sekali dalam empat penampilan. Semuanya di La Liga.

Bandingkan dengan Manu yang kebobolan hingga 11 gol dalam enam penampilan. Perinciann­ya, empat laga di La Liga, sekali di Piala Super Eropa, dan sekali di DFL-Supercup.

Oblak dan Manu pernah bersaing pada semifinal Liga Champions edisi 2015–2016. Kala itu Oblak berhasil mencatat clean sheet dalam first leg di Estadio Vicente Calderon (kandang lama ATM). Dalam second leg di Allianz Arena, meski kebobolan dua gol, ATM berhasil lolos ke final karena unggul gol tandang. Oblak juga sukses mementahka­n eksekusi penalti second striker Bayern Thomas Mueller.

’’Memiliki kiper bagus (Oblak, Red) ketika harus berhadapan dengan tim yang punya striker haus gol seperti (Robert) Lewandowsk­i membuat kami tetap diliputi kepercayaa­n diri tinggi,’’ tutur entrenador ATM Diego Simeone seperti dilansir

 ?? ATLETICO MADRID/AFP ?? TERMOTIVAS­I: Jan Oblak masih kecewa karena harus merelakan predikat Kiper Terbaik Liga Champions 2019–2020 kepada Manuel Neuer.
ATLETICO MADRID/AFP TERMOTIVAS­I: Jan Oblak masih kecewa karena harus merelakan predikat Kiper Terbaik Liga Champions 2019–2020 kepada Manuel Neuer.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia