Layani Wilayah Barat, Tambah Delapan Suroboyo Bus
SURABAYA, Jawa Pos – Pelayanan Suroboyo Bus bakal semakin prima. Sebab, pemkot berencana menambah rute pelayanan transportasi publik tersebut. Tahun depan bus merah itu ditargetkan mampu menjangkau seluruh kawasan metropolis.
Perluasan rute pelayanan Suroboyo Bus sudah dirancang pemkot lewat penambahan armada. Total, ada tambahan delapan unit kendaraan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Irvan Wahyudrajad mengungkapkan, Suroboyo Bus sudah dua tahun beroperasi
J
Angkutan masal itu memberikan pelayanan yang nyaman dan murah kepada warga. Cukup membayar dengan botol plastik, warga bisa bepergian ke sejumlah tempat.
Di dalam bus, dishub memasang 12 CCTV. Kamera pengintai tersebut berfungsi mengamati penumpang dan memberikan rasa aman bagi warga. Faktor kenyamanan juga menjadi perhatian. Tempat duduk dibedakan. Kursi berwarna pink diperuntukkan penumpang perempuan. Kursi berwarna jingga bisa diduduki penumpang pria.
Seiring dengan berjalannya waktu, kualitas pelayanan Suroboyo Bus terus ditingkatkan. Pemkot berupaya memberikan pelayanan yang prima.
Irvan menyebutkan, ada tambahan delapan unit armada. Bus itu sudah didatangkan. Namun, pengoperasian dan rute masih dirapatkan. ”Pastinya tahun depan dijalankan,” terangnya.
Yang pasti, kata Irvan, ada satu rute yang menjadi perhatian. Yaitu, akses menuju Gelora Bung Tomo (GBT). Sebab, belum ada Suroboyo Bus yang melayani tujuan tersebut.
Selain itu, tahun depan pemkot punya gawe besar. Surabaya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. ”Nanti ada Suroboyo Bus yang melayani rute ke GBT,” paparnya.
Dengan pembelian delapan armada tersebut, jumlah Suroboyo Bus bertambah. Dari 20 unit menjadi 28 unit bus.
Kepala UPTD Pengelolaan Transportasi Umum (PTU) Dishub
Frankie Yuanus menyatakan, penambahan armada Suroboyo Bus sangat dibutuhkan. Sebab, ada rute yang belum tersentuh pelayanan. Sejak beroperasi pada 2018, bus sepanjang 12 meter itu melayani tiga rute. Yakni, selatan menuju ke utara (Terminal Purabaya–Rajawali), barat–timur (Unesa–ITS), serta lintas MERR (Kenjeran Park–Gunung Anyar). Kawasan GBT belum dijangkau. ”Harapannya bisa menjadi alternatif moda transportasi warga yang hendak ke GBT,” tuturnya.