Telusuri Pemesan di Pamekasan dan Bangkalan
Pengembangan Pengusutan Kasus SS di Power Bank
SURABAYA, Jawa Pos – Kasus narkoba jaringan Malaysia–Jawa Timur terus didalami Satresnarkoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Berdasar hasil pemeriksaan terhadap dua tersangka yang ditangkap Senin (19/10), yakni Masnin, 50, dan Imam Wahyudi, 43, sabu-sabu (SS) asal Malaysia akan dikirimkan ke wilayah Pamekasan dan Bangkalan. Pencarian terhadap pemesan barang terlarang itu pun langsung dilakukan.
Kasatresnarkoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Yadwivana Jumbo menyatakan, selain Masnin dan Imam Wahyudi, belumadalagipelakuyangdiringkus. Untuk mendapatkan informasi lebih dalam, pemeriksaan terhadap kedua pelaku masih berjalan. Pihaknya ingin mengetahui tempat persembunyian DW, pengirim
SS dari Malaysia. ”Pengusutan kasus ini masih dikembangkan,” kata Yadwivana kemarin (20/10).
Kanit Idik II Resnarkoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak Ipda Akhmad Fauzi menyatakan, modus operandi para pelaku sangat licin. Dalam pengungkapan kasus, banyaknya antek Masnin hampir membuat pengintaian terbongkar. Ditambah lagi, sikap masyarakat di lingkungan Masnin yang seakan melindungi pelaku. ”Ketika kami berada di tempat persembunyian Masnin di Desa
Tlontoraja, penyamaran hampir terbongkar. Beberapa kali antekantek Masnin mendatangi kami. Biar penyamaran tidak terbongkar, saat mereka mendekat, kami berusaha menjauh,” ungkap Fauzi.
Setelah tiga jam pengintaian, sosok Masnin barulah terlihat. Meski begitu, penangkapan tidak langsung dilakukan karena polisi menunggu Masnin menerima barang. Setelah itu, barulah Masnin dan Imam ditangkap. ”Saat pelaku terbukti bersalah dan ditangkap, kami bergegas pergi dari lokasi.
Sebab, kalau tidak, dikhawatirkan ada pengepungan dari warga setempat,” ujarnya.
Berdasar hasil pemeriksaan, 1.229 gram SS itu bakal dikirimkan ke daerah Pamekasan dan Bangkalan. Pengiriman barang dikendalikan Masnin. Iman hanya bertugas sebagai kurir. Jika pengiriman barang berhasil, Masnin dijanjikan mendapatkan imbalan sebuah mobil Honda Jazz. Imam diberi sepeda motor Honda Beat.
”Semua peredaran SS di Jawa
Timur dikendalikan Masnin. Kami menduga, selain DW, Masnin juga berperan sebagai bandar di sini. Meski, sampai saat ini, dia mengaku hanyalah kurir, sama dengan Imam,” katanya.
Identitas pemesan SS di Bangkalan dan Pamekasan tengah ditelusuri. Kedua pelaku sangat tertutup untuk memberikan informasi. Seolah ada tekanan agar mereka tidak buka mulut.
Selain narkoba jaringan Malaysia–Jawa Timur, Yadwivana kembali membeberkan kasus narkoba lainnya yang berhasil diungkap. Pada 8–16 Oktober, tujuh tersangka diciduk. Lima orang menjadi pengedar dan sisanya pemakai. Dari penangkapan tersebut, 1.233 gram SS berhasil diamankan.
Meski cukup banyak barang bukti (BB) yang disita, dia menuturkan bahwa tren peredaran narkoba mengalami penurunan. Pandemi Covid-19 mengakibatkan kondisi ekonomi masyarakat menurun. Tidak adanya uang membuat jumlah pembeli terus berkurang.